Matanusa, Sukabumi – Setelah berlangsung selama enam bulan, Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VI Tahun 2024 resmi ditutup oleh Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA. Penutupan berlangsung meriah di BPSDM Provinsi Jawa Barat, di mana sebanyak 65 peserta dari seluruh Indonesia menyelesaikan pelatihan intensif yang memadukan pembelajaran daring (off campus) dan tatap muka (on campus).
Acara puncak penutupan ditandai dengan pengumuman 10 lulusan terbaik dan 5 lulusan teristimewa. Herdy Somantri, perwakilan dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berhasil meraih prestasi gemilang sebagai runner-up dengan kategori Lulusan Teristimewa ke-2. Proyek perubahan yang ia presentasikan bertajuk Gerakan Sadar Membayar Pajak dan Retribusi Melalui Pelayanan Rakyat Terpadu (GEBYAR SIPENYU), mendapat apresiasi luas karena mengusung tema inovatif Collaborative Strategies Lead to the Transformation of Public Service Civilization.
Dalam penjelasannya, Herdy memaparkan bahwa GEBYAR SIPENYU adalah program inovasi yang bertujuan mempermudah akses masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi, melalui sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah dan masyarakat. “Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci agar pelayanan publik dapat lebih dekat dan mudah diakses oleh masyarakat, sehingga meningkatkan kepatuhan serta kesadaran membayar pajak,” ujar Herdy, pada Jumat (6/9/2024).
Program ini menghadirkan dua metode pelayanan, yaitu offline dan online. Pada layanan offline, Herdy memperkenalkan PASTEL ISI (Pelayanan Pajak dan Retribusi Terintegrasi), yaitu mobil layanan keliling yang tidak hanya melayani pembayaran pajak, tetapi juga menghadirkan berbagai layanan pemerintah lainnya seperti kesehatan gratis, administrasi kependudukan, perizinan, ketenagakerjaan, hingga layanan samsat. Selain itu, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga diberi kesempatan untuk memamerkan produk unggulan mereka di setiap titik pemberhentian mobil layanan tersebut.
“Mobil PASTEL ISI akan bergerak ke pasar-pasar desa atau kecamatan secara bergilir dan terjadwal, termasuk dalam kunjungan kewilayahan kepala daerah. Ini akan memudahkan masyarakat mendapatkan berbagai pelayanan publik tanpa harus jauh-jauh ke kantor dinas,” jelas Herdy.
Untuk memfasilitasi layanan berbasis online, Herdy menciptakan aplikasi SMART BAPENDA yang terintegrasi melalui WhatsApp. Dengan cukup menghubungi nomor 085798888110, masyarakat bisa langsung mengecek pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan, hingga melakukan transaksi pajak secara mandiri. “Aplikasi ini kami rancang agar lebih sederhana, praktis, dan bisa digunakan oleh siapa saja,” tambahnya.
Sertifikat kelulusan Herdy diberikan langsung oleh Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, sementara piagam dan medali diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Dr. Herman Suryatman. Selain meraih penghargaan sebagai lulusan teristimewa, Herdy juga menjadi sorotan karena berhasil memadukan inovasi pelayanan publik dengan pendekatan teknologi dan mobilisasi pelayanan keliling, sebuah terobosan yang belum banyak diadopsi di daerah lain.
Tak hanya berhenti di situ, Herdy juga meluncurkan program menarik lainnya, yaitu SIPENYU (Retribusi dan Pajak Edisi Nyabet Untung), yang di dalamnya terdapat program bebas denda pajak serta hadiah umroh bagi kepala dusun dan warga yang taat pajak. Program ini diharapkan bisa menjadi motivasi tambahan bagi masyarakat untuk lebih patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka.
Saat diminta memberikan tanggapan mengenai pencapaian luar biasanya, Herdy dengan rendah hati menyampaikan, “Menjadi yang terbaik adalah kewajiban, menjadi nomor satu hanyalah bonus. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa membawa perubahan nyata bagi masyarakat. Inovasi harus bisa diterapkan secara efektif, dan itu hanya bisa tercapai dengan kolaborasi yang kuat antar sektor.”
Keberhasilan Herdy di ajang PKN ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga inspirasi bagi para pemimpin masa depan, terutama dalam menciptakan pelayanan publik yang lebih efektif, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.