Musrenbang Lembursitu dan Cikole: Membangun Sukabumi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Foto: Dokpim.

Matanusa, Sukabumi – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Lembursitu dan Cikole sukses digelar, pada Senin (20/1). Acara yang diadakan di aula Kecamatan Lembursitu ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, Penjabat Sekda Kota Sukabumi, M. Hasan Asari, serta berbagai perwakilan SKPD, lurah, dan unsur masyarakat yang berkomitmen untuk merancang pembangunan yang lebih baik di tahun 2026.

Camat Lembursitu, Yudi Sutriana, membuka sesi dengan memaparkan potensi besar wilayahnya yang mencakup 1.069 hektare dan dihuni oleh 42.181 jiwa. Ia mengungkapkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, Kecamatan Lembursitu berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan. Musrenbang kali ini juga mencatatkan 530 usulan prioritas RW dan 50 usulan skala prioritas kelurahan dengan total anggaran mencapai Rp27 miliar.

Yudi juga bangga atas pencapaian pengurangan kawasan kumuh sebesar 20% dan turut mendukung program penurunan angka stunting di wilayahnya. “Pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dan kami telah bekerja keras untuk mewujudkan itu,” katanya.

Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pembangunan yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Ia menyebutkan tantangan yang dihadapi Sukabumi, dengan tingkat pengangguran yang masih 8,34% dan angka kemiskinan 7,2%. “Kita harus bekerja keras untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan kesempatan lebih bagi masyarakat, terutama dalam hal pekerjaan dan kewirausahaan,” ujarnya.

Kusmana juga memberikan apresiasi atas kelancaran Musrenbang dan menekankan perlunya dukungan terhadap program-program berbasis gizi, seperti program makan bergizi gratis. Ia berharap sektor kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat akan semakin ditingkatkan melalui pembangunan yang sinergis antar sektor.

Tak hanya di Lembursitu, Musrenbang di Kecamatan Cikole juga mencatatkan sejumlah pencapaian penting. Camat Caesar Anwar melaporkan keberhasilan wilayahnya dalam mencapai indeks pelayanan publik kategori B dan partisipasi masyarakat yang mencapai 100% pada 2024. Di Cikole, UMKM juga menjadi pilar utama ekonomi, dengan batik Kenari, Lokatmala, dan produk olahan jahe sebagai andalan.

Kusmana Hartadji kembali menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta adalah kunci dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. “Musrenbang ini adalah langkah pertama, dan kita harus terus bekerja sama untuk memastikan setiap program prioritas dapat dijalankan dengan efektif,” tutupnya.

Dengan hujan yang mengguyur sepanjang acara, namun tidak mengurangi semangat peserta, Musrenbang di kedua kecamatan ini menjadi momen penting dalam merancang masa depan Sukabumi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Pos terkait