MATANUSA, BALI – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2024 Gibran Rakabuming Raka kembali menyambangi masyarakat Bali, dalam rangkaian kampanyenya dan membuka dialog lagi dengan anak muda Pulau Dewata menawarkan kelompok musisi untuk mengaktifkan kembali peran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
“Di sini ada yang setuju tidak kalau kira-kira seperti Bekraf itu dikuatkan lagi seperti sebelumnya? Seperti Bekraf ya?,” kata dia di Denpasar, Bali, Jumat.
Dalam kegiatan bertajuk Gibran Mendengar itu salah satu masyarakat menyampaikan aspirasinya soal Bali yang kurang menggali potensi musik dan kegiatan serupa, padahal konser-konser besar berpeluang menggaet banyak pengunjung didukung infrastruktur memadai yang sudah ada.
Menurut Gibran, dengan menguatkan kembali Bekraf maka potensi ini bisa dimunculkan, karena yang dibutuhkan adalah dukungan dari pemerintah, sementara sumber daya manusia anak muda dinilai sudah kreatif.
“Kalau kita ingin bikin seperti KPOP 10 kali atau 100 kali KPOP itu bisa, soalnya anak-anaknya kreatif semua. Memang perlu investasi yang tidak jangka pendek, KPOP itu kan perlu puluhan tahun untuk berada di titik yang sekarang,” ujarnya.
Diketahui bahwa sejak 2019 perubahan nomenklatur pada Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi membentuk Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) yang saat itu akhirnya berada di bawah Kemenparekraf dipimpin langsung oleh menteri terkait.
Keberadaan Bekraf dinilai tepat untuk penguatan industri musik tanah air, dimana upaya ini sudah ia lakukan di Solo dengan menggelar kegiatan musik Rockin Solo dan Solo Jazz Festival.
“Rockin Solo udah mati berapa tahun itu. Hidup diinisiasi bapak saya, habis itu bapak saya ke Jakarta, Rockin Solo-nya mati, saya jadi walikota saya hidupkan lagi. Itu penting saya kira,” kata dia.
Dalam kegiatan penyerapan aspirasi tersebut, pasangan Prabowo Subianto di Pemilu 2024 itu juga mendengar beberapa aspirasi dari Pulau Dewata seperti dari pelaku pariwisata, usaha kreatif, dan industri pertanian.
Yang menarik, putra sulung Presiden Joko Widodo itu menyinggung niatnya membangun pertanian pintar seperti yang disebut dalam debat calon wakil presiden terakhir.
“Kalau di Jawa Barat kan ada program Pak Ridwan Kamil petani milenial kita ingin lebih banyak lagi melibatkan anak muda di smart farming. Kalau kita bicara hilirisasi kan rangkaiannya banyak dari barang bekas ke jadi dan kemarin di debat waktunya terbatas,” kata dia.
Untuk membangun pertanian, Gibran Rakabuming menilai perlu produktivitas dengan didirikan pabrik kawasan industri pupuk, sebab keduanya saling mendukung.
“Tadi kan saya baru dari Papua, di sana baru saja ada pendirian pabrik kawasan industri pupuk, kita terakhir punya di zaman Pak Harto tahun 80-an padahal penting untuk meningkatkan produktivitas dalam negeri,” tuturnya.