Matanusa, Bogor – Warga Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan aksi protes dengan menanam pohon di tengah jalanan rusak. Aksi ini menjadi sorotan setelah video yang merekam kondisi jalan berlubang dan tergenang air menjadi viral di media sosial.
Camat Gunungputri, Kurnia Indra, merespon cepat dengan menemui warga yang melakukan aksi protes. Dalam pertemuan tersebut, Kurnia menjelaskan bahwa proses perbaikan jalan sudah masuk dalam tahap lelang oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan.
“Hari ini saya langsung menemui para pendemo dan menjelaskan bahwa menurut UPT Jalan dan Jembatan, pembangunan ruas jalan tersebut sedang dalam proses lelang,” ujar Kurnia, pada Senin (1/7/2024).
Kurnia mengimbau masyarakat untuk bersabar dan menunggu proses perbaikan yang sedang berlangsung. Ia juga mengajak warga, pemerintah desa, dan pengusaha setempat untuk berpartisipasi dalam pembuatan drainase setelah jalan diperbaiki, agar jalan yang baru nantinya lebih awet dan tahan lama.
“Saya juga meminta kepada warga masyarakat bersama dengan pemerintah desa dan juga pengusaha yang ada di sekitar jalan tersebut untuk turut serta bergotong royong membuat drainase setelah jalan tersebut dibangun, agar jalan yang terbangun nanti bisa lebih awet,” jelasnya.
Untuk memastikan kerja sama dari semua pihak, Kurnia menyusuri jalur air di sekitar jalanan yang rusak dan meninjau gudang yang dilalui saluran air. Hal ini dilakukan untuk memastikan para pengusaha setempat juga ikut berpartisipasi dalam gotong royong bersama warga.
“Dalam kesempatan itu pula saya langsung menyusuri jalur air, termasuk meninjau gudang yang dilalui saluran air untuk memastikan pengusaha ikut juga berpartisipasi dalam gotong royong nanti,” tambahnya.
Sebelumnya, aksi protes warga Desa Cikeas Udik menjadi viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat jalan berlubang hampir memenuhi seluruh ruas jalan. Air berwarna cokelat keruh tampak menggenangi jalan, membuatnya sulit dilalui. Warga memasang sejumlah spanduk sebagai bentuk protes. Selain itu, mereka juga menanam beberapa pohon di tengah jalan, termasuk pohon pisang, sebagai simbol kekecewaan terhadap kondisi jalan yang tidak kunjung diperbaiki.
Salah satu spanduk yang terpasang di sekitar lokasi berbunyi, “Aksi damai jilid II warga Desa Cikeas Udik minta jalan diperbaiki.” Aksi ini mendapat perhatian luas dan memicu berbagai tanggapan dari netizen yang mendukung langkah warga untuk mendapatkan perhatian pemerintah.
Kondisi jalan yang rusak dan tergenang air telah menjadi masalah yang lama dihadapi oleh warga Desa Cikeas Udik. Mereka berharap, dengan adanya aksi ini, pemerintah daerah dapat segera mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Kontributor: Zainal