Matanusa, Sukabumi – Sekolah Lapang Agribisnis Hortikultura Budidaya Hidroponik yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi di Kawasan Agrowisata Cikundul, pada Selasa (28/05/2024), dihadiri oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dan Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti.
Acara ini juga dihadiri oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sukabumi, Nuraeni Komarudin, Kepala DKP3, perwakilan SKPD, Camat Lembursitu, dan Lurah Cikundul.
Dalam laporannya, Sekretaris DKP3 Kota Sukabumi, Sunaryo, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta selama empat hari dengan porsi praktikum mencapai 60%. “Peserta dalam kegiatan ini adalah petani milenial berusia 17-40 tahun atau petani yang telah menerapkan teknologi dalam pertanian. Perekrutan peserta dilakukan secara daring,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Kusmana Hartadji memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menyatakan bahwa program petani milenial telah diinisiasi oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat selama beberapa tahun. Kusmana juga mengakui tantangan dalam menarik minat anak muda untuk bertani, dan menekankan pentingnya diversifikasi dan sikap konsisten dalam bertani. “Dalam hal bertani, kita memang mesti melakukan diversifikasi. Dan hal paling penting dalam bertani ini sikap konsisten kita dan optimalkan sikap sabar,” ujarnya.
Ia juga mendorong para peserta untuk memanfaatkan teknologi digital agar hasil pertanian maksimal. “Tantangan pangan di kota ini adalah ketersediaan hasil produksi pertanian yang hanya memenuhi 30% penduduk kota,” tambahnya. Kusmana berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh meskipun belum memiliki lahan.
Berdasarkan hasil survei BPS Kota Sukabumi, usia petani milenial di kota Sukabumi hanya 14%. Oleh karena itu, Pemkot Sukabumi memberikan apresiasi pada kegiatan ini dan menekankan pentingnya terus dikembangkan. “Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi petani dan mendorong pengembangan pertanian di Kota Sukabumi,” pungkasnya.
Kegiatan ini ditandai dengan penanaman bawang merah jenis Pancasona oleh Pj. Wali Kota dan Ketua TP-PKK di Kawasan Agrowisata Cikundul. Setelah memberikan arahan dalam kegiatan Sekolah Lapang Agribisnis Hortikultura Budidaya Hidroponik, Kusmana Hartadji menghadiri Gerakan Percepatan Tanam di tempat yang sama.
Dalam Gerakan Percepatan Tanam ini, dilakukan Penyerahan Bantuan Pemerintah Benih Padi Inbrida dalam rangka Percepatan Luas Tambah Tanam Padi Tahun 2024. Kusmana kembali menegaskan pentingnya kaderisasi petani dan mendorong anak muda untuk bertani. “Harus ada kaderisasi dilakukan oleh para petani. Kita harus mendorong agar anak-anak muda mau bertani,” ujarnya.
Beliau menjelaskan banyak peluang yang bisa didapatkan dari sektor pertanian, terutama dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi terbaru. “Petani milenial harus menjadi contoh bagi petani lainnya dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan hasil pertanian,” tambahnya.
Kusmana berharap Gerakan Percepatan Tanam ini dapat meningkatkan produksi padi di Kota Sukabumi dan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Pemerintah Kota Sukabumi telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kaderisasi petani, termasuk pelatihan, penyuluhan, bantuan akses permodalan, dan fasilitasi pemasaran hasil pertanian.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Sukabumi dalam mengembangkan sektor pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan.