Matanusa, Sukabumi – Sepuluh pasangan Mojang-Jajaka Kota Sukabumi mengadakan audiensi yang penting dengan Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi pada hari Senin ini. Kedatangan mereka didampingi oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Sukabumi, Tejo Condro Nugroho, pada Senin (01/07).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, Penjabat Wali Kota memberikan arahan penting kepada para Mojang-Jajaka. Ia menekankan pentingnya untuk terus mengembangkan kompetensi dan keterampilan, serta menjaga kebersamaan di antara mereka.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, kurangi persaingan, perbanyak kolaborasi. Hindari membicarakan kelemahan orang lain. Bersikaplah transparan. Jadikan attitude sebagai penghias kehidupan,” pesan Kusmana Hartadji kepada para hadirin.
Pj. Wali Kota juga mendorong para Mojang-Jajaka untuk menjadi duta-duta yang berperan aktif dalam berbagai dinas. “Manfaatkan keberadaan Mojang Jajaka ini menjadi duta-duta bagi setiap dinas,” ujarnya.
Menanggapi arahan tersebut, perwakilan Mojang-Jajaka menanyakan harapan Penjabat Wali Kota terhadap eksistensi mereka dan tantangan yang akan dihadapi di bidang ekonomi kreatif.
Kusmana Hartadji menjawab dengan tegas bahwa tantangan utama saat ini adalah dinamika global yang cepat berubah dan iklim geopolitik yang tidak stabil. Ia mendorong para Mojang-Jajaka untuk bangga terhadap produk dalam negeri dan mempromosikan wisata lokal.
“Tingkatkan kewirausahaan dan bersainglah dengan produk luar negeri,” tegasnya.
Di samping itu, Penjabat Wali Kota juga menyampaikan keprihatinannya terhadap prevalensi stunting di Kota Sukabumi. Ia mengajak para Mojang-Jajaka untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah ini, sejalan dengan upaya pemerintah.
“Pemerintah membutuhkan peran aktif dari anak muda. Mari bersama-sama membangun Kota Sukabumi yang lebih baik,” pungkasnya.
Audiensi ini menunjukkan komitmen kuat para Mojang-Jajaka dalam mendukung pembangunan Kota Sukabumi di berbagai sektor, dari pendidikan hingga kesehatan dan ekonomi kreatif.