Matanusa, Bogor – Kemacetan tak terhindarkan melanda kawasan Caringin, Bogor, terutama di sepanjang jalan Ciketeteg, pada Minggu (15/9/2024). Lonjakan jumlah kendaraan selama liburan panjang ini membuat ribuan sepeda motor, maupun roda empat tumpah ruah ke jalan, menciptakan kemacetan luar biasa yang berlangsung dari siang hingga menjelang malam.
Kondisi ini diperparah oleh minimnya pengaturan lalu lintas, sehingga banyak pengendara terpaksa berhenti total di beberapa titik macet. Warga dan pengendara mengeluhkan buruknya situasi tersebut, sementara suara klakson yang bersahut-sahutan menjadi latar suara yang konstan sepanjang hari.
Irnawati, seorang pengendara sepeda motor, menceritakan pengalamannya terjebak di tengah kemacetan yang hampir tak bergerak. “Saya sudah terjebak selama lebih dari tiga jam di sini. Padahal tujuan saya hanya ke daerah sekitar, tapi macetnya luar biasa. Jalanan penuh dengan motor yang padat dan hampir tidak ada ruang gerak,” ungkapnya dengan raut wajah lelah.
Banyak pengendara, seperti Irnawati, harus bersabar melewati kemacetan yang terasa tak berujung. Suhu udara yang panas ditambah dengan debu jalanan semakin memperburuk kenyamanan selama menunggu. Beberapa pengendara memilih menepi untuk beristirahat sejenak di warung-warung pinggir jalan, sementara yang lain mencoba mencari jalur alternatif melalui gang-gang kecil di sekitar kawasan Caringin,” terangnya.
Lonjakan kendaraan selama liburan panjang ini memang sudah diprediksi oleh pihak kepolisian, namun volume kendaraan kali ini tampaknya melebihi perkiraan. Kombinasi antara warga lokal yang memanfaatkan libur panjang dan wisatawan dari luar daerah yang berkunjung ke Bogor memperparah kondisi jalan yang memang sudah padat,” tambahnya.
Tidak hanya kendaraan roda dua, mobil pribadi dan angkutan umum juga turut memadati jalan, memperlambat pergerakan kendaraan. Beberapa wisatawan yang menuju kawasan Puncak dan daerah wisata lainnya di Bogor pun terkena imbas kemacetan panjang ini, sehingga waktu perjalanan mereka menjadi jauh lebih lama dari biasanya,” jelasnya.
Meskipun situasi ini menambah beban bagi para pengendara, banyak warga tetap memilih untuk bertahan, mengingat keterbatasan akses dan kurangnya transportasi umum yang memadai. Liburan panjang ini, yang awalnya direncanakan sebagai waktu untuk bersantai, berubah menjadi pengalaman yang penuh stres bagi banyak orang di jalanan Caringin,” pungkasnya.
Dengan liburan yang masih tersisa beberapa hari lagi, belum ada tanda-tanda bahwa kemacetan akan mereda. Para pengendara diimbau untuk tetap waspada, bersabar, dan mematuhi aturan lalu lintas guna menjaga keselamatan bersama di tengah situasi yang padat ini.
Kontributor: Selli Rosdiana.