Matanusa, Sukabumi – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi terus berperan aktif dalam meningkatkan citra batik lokal sebagai salah satu identitas kota pada acara Talkshow Hybrid Batik.
Program ini bukan sekadar lomba desain biasa melainkan langkah strategis untuk membangun identitas Kota Sukabumi melalui seni batik, dan pemenang lomba akan diangkat sebagai batik ciri khas yang akan mendukung visi besar Dekranasda untuk memiliki galeri, sentra batik dan pagelaran seni, pada Rabu (31/01/24).
Ketua Dekranasda, Diana Rahesti, menegaskan bahwa lomba desain batik tahun 2024 merupakan langkah konkret dalam usaha menciptakan identitas Kota Sukabumi melalui seni batik.
Diana Rahesti menyoroti peran penting Dekranasda dalam menyatukan para pelaku seni, memberikan dukungan, dan mengembangkan produk kerajinan. Pembangunan sentra batik di Kota Sukabumi menjadi fokus, dengan harapan menghasilkan batik yang mencerminkan kekayaan lokal seperti batik Lokatmala, batik Geulis, dan batik Kenari yang sudah dikenal luas,” terang Diana Resti.
Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, memberikan apresiasi terhadap lomba desain batik sebagai bagian dari perayaan HUT ke-110 Kota Sukabumi. Dalam era yang kompetitif, Kusmana Hartadji menekankan pentingnya kompetisi untuk memunculkan kearifan lokal, termasuk penggunaan batik oleh ASN Kota Sukabumi, sebagai langkah konkrit untuk memperkuat identitas kota melalui warisan budaya yang kaya, yaitu seni batik,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Dekranasda berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang seni batik dan memberikan dampak positif pada perkembangan seni dan budaya di Kota Sukabumi. Lomba desain batik dianggap sebagai tonggak penting dalam merajut identitas kota melalui karya seni yang khas dan bernilai tinggi.