MATANUSA, BANDUNG –
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau langsung Terowongan Cisumdawu pada Rabu (3/1/2024) yang sempat viral dikabarkan retak akibat bencana gempa bumi yang terjadi di Kab Sumedang, Jawa Barat.
Menteri Basuki memastikan bahwa tidak ada retakan atau kerusakan lainnya akibat gempa pada Terowongan Cisumdawu. Pola mirip retakan pada terowongan tersebut merupakan tumpukan debu/kotoran yang menempel pada permukaan beton yang tidak rata, sehingga terlihat seolah dinding terowongan retak.
“Hasil pengukuran melalui SHMS (Structural Health Monitoring System) menunjukkan tidak adanya efek kerusakan struktur terowongan akibat gempa. Secara struktural terowongan ini masih aman untuk dilalui,” katanya, Jumat (5/1/24).
Berdasarkan pengukuran SHMS, regangan akibat gempa bumi pada 31 Desember 2023 dan gempa susulan pada 1 Januari 2024 yang lalu relatif kecil dibandingkan dengan regangan yang tercatat sehari-hari akibat perubahan suhu. Pengaruh gempa selama dua hari kemarin tidak menyebabkan deformasi yang signifikan pada struktur Terowongan Cisumdawu.
Hal tersebut juga didukung oleh pengamatan dan penilaian anggota Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) sekaligus pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Iswandi Imran.
Menteri Basuki juga memastikan bahwa seluruh jembatan di sepanjang Tol Cisumdawu telah diperiksa secara langsung oleh Kementerian PUPR dan KKJTJ pascagempa bumi. Semuanya telah dinyatakan aman untuk dilalui.
Selain itu, 3 bendungan besar yang berada dekat dari pusat gempa Sumedang, yakni Bendungan Jatigede, Sadawarna, dan Cipanas, juga telah diperiksa secara seksama. Hasilnya ketiganya juga dalam kondisi stabil dan aman.