Rakor Penanganan Darurat di Sukabumi: Langkah Cepat Tangani Dampak Bencana Hidrometeorologi

Foto: Dokpim.

Matanusa, Sukabumi – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi Basah di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Rakor yang berlangsung di Pendopo Sukabumi ini melibatkan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, Bupati Cianjur, serta pejabat tinggi lainnya, pada Minggu (8/12/24).

Dalam arahannya, Suharyanto menegaskan pentingnya koordinasi untuk memastikan penanganan bencana dilakukan secara cepat dan efektif. Ia meminta pemerintah daerah fokus membuka akses jalan yang sempat terputus akibat bencana, memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM), dan memenuhi kebutuhan warga terdampak.

“Alhamdulillah, akses jalan terputus di wilayah Kabupaten Sukabumi sudah bisa dilalui, meski masih perlu kehati-hatian. Terima kasih kepada Bupati dan seluruh jajaran,” ujar Suharyanto.

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi melibatkan sembilan perangkat daerah untuk menangani dampak bencana. Bey juga menekankan pentingnya akurasi pendataan rumah rusak agar tidak terjadi perbedaan informasi yang merugikan warga.

Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami melaporkan bahwa hujan deras selama dua hari terakhir berdampak pada 39 kecamatan dan 158 desa, menyebabkan 147 titik longsor, 79 lokasi banjir, dan berbagai kerusakan infrastruktur. Data sementara menunjukkan sebanyak 3.252 kepala keluarga terdampak, dengan 892 kepala keluarga mengungsi, dan 10 korban jiwa.

“Fasilitas umum, seperti 58 jalan dan 47 hektare lahan sawah, juga terdampak. Kami terus mendata karena akses di beberapa kecamatan masih sulit akibat gangguan listrik dan internet,” jelas Marwan.

Di akhir Rakor, Kepala BNPB menyerahkan bantuan logistik dan peralatan tahap kedua kepada Bupati Sukabumi sebagai bagian dari upaya pemulihan. Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat proses normalisasi kehidupan warga terdampak,” pungkasnya.

Pos terkait