Matanusa, Sukabumi – Pemerintah Kota Sukabumi mengadakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Balai Kota Sukabumi, pada Jum’at (1/11/2024), yang dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi M Hasan Asari. Survei ini bertujuan untuk memetakan tingkat stunting di wilayah tersebut dan mempercepat penanganannya.
Dalam kegiatan ini, hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, Sekretaris Dinas Dalduk P3A Kota Sukabumi, Rina Hestiana, serta perwakilan dari instansi terkait. Menurut Hasan, Sukabumi yang memiliki luas wilayah 48,33 km² ini tengah menghadapi masalah stunting yang serius. Berdasarkan data SSGI, prevalensi stunting di kota ini naik dari 19,1 persen pada 2021 menjadi 26,9 persen pada 2023.
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan langkah penanganan stunting yang ditempuh Kota Sukabumi, yang terdiri dari intervensi sensitif dan spesifik. Program sensitif melibatkan survei kualitas air, peningkatan mutu vaksin, pelayanan KB, dan penyusunan SOP tata laksana balita dengan masalah gizi. Sementara itu, program spesifik mencakup pemeriksaan tumbuh kembang balita, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita kurang gizi, dan pemantauan kesehatan remaja putri serta ibu hamil,” ujar Hasan.
Inovasi dalam penanganan stunting juga diperkenalkan, seperti aplikasi Siapdate yang mengintegrasikan data stunting di Sukabumi, dan program pangan lokal bergizi tinggi bernama Pasti Penting. Selain itu, program Move on Gaess dirancang untuk mencegah stunting dari hulu, dengan menyasar remaja sekolah. Program Mentari Berdasi, hasil kerja sama dengan Indosat, membantu tim pendamping keluarga mencatat dan melaporkan pendampingan keluarga berisiko stunting,” tambahnya.
Ketua Tim SSGI, Firza Marhamah, menyatakan bahwa survei ini akan berlangsung selama 43 hari di tujuh kecamatan di Kota Sukabumi. Diharapkan, hasil survei ini mampu menghasilkan data yang akurat guna mendukung langkah-langkah penanganan stunting di Kota Sukabumi, sehingga upaya penurunan angka stunting dapat berjalan efektif dan tepat sasaran,” pungkas Firza.