Nasib Nahas! Warga Sukabumi Tewas Akibat Sambaran Petir Saat Bermain HP

Pemuda Ditemukan Tergeletak di Pantai Palangpang, Diduga Akibat Sambaran Petir Saat Bermain Hp, Kampung Kokoncong RT 04/11, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Tangkapan Layar Video).

Matanusa, Sukabumi – Risman (31), seorang warga Kampung Kokoncong RT 04 RW 11, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia setelah tersambar petir, pada Rabu (12/6) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kapolsek Ciemas, IPTU Azhar Sunandar, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi saat kondisi cuaca sedang hujan deras disertai petir. Berdasarkan keterangan saksi, korban saat itu berada di bale bambu di kawasan Pantai Ciwaru sambil bermain handphone (HP).

“Diduga sedang melakukan panggilan telepon, tiba-tiba korban tersambar petir dan terempas jatuh ke tanah dalam kondisi terlentang tidak sadarkan diri,” kata Azhar.

Saksi di sekitar lokasi langsung menghampiri korban dan berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Saat warga tiba di lokasi, mereka menemukan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan HP masih berada di bawah lehernya.

Warga segera mengevakuasi korban menggunakan kendaraan milik warga setempat dan membawanya menuju rumah duka. Namun, dalam perjalanan menuju rumah duka, korban dinyatakan meninggal dunia,” terangnya.

Menurut Azhar, kondisi fisik korban menunjukkan tanda-tanda luka bakar yang disebabkan oleh sambaran petir. “Ciri-ciri fisik bagian luar korban terlihat seperti mengalami luka bakar, dengan bagian kulit muka yang tampak kehitam-hitaman,” pungkas Azar.

Hingga saat ini, jenazah korban masih berada di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan besok di TPU Cikanang, Desa Ciwaru.

Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk berhati-hati saat menggunakan perangkat elektronik, terutama di luar ruangan, selama cuaca buruk. Pihak kepolisian juga mengimbau warga untuk segera mencari tempat berlindung yang aman saat terjadi hujan disertai petir untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Kontributor: Deni Handriana

Pos terkait