Matanusa, Sukabumi – Tahun 2024 akan menjadi momen penting bagi Pemerintah Kabupaten Sukabumi, bukan karena bencana alam, tetapi karena “Tsunami Perencanaan”, sebuah konsep inovatif yang diangkat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sukabumi dalam acara spektakuler Sukabumi Suka Bunga And Fashion Carnival 2024. Karnaval yang digelar sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) ke-154 ini menghadirkan kendaraan hias bertema unik, sebuah penyu bernama Simi yang berselancar di atas ombak tsunami.
Acara yang berlangsung meriah di Jalan Ahmad Yani, Palabuhanratu, ini menarik perhatian banyak pihak. Kendaraan hias dari Bappelitbangda menjadi pusat perhatian, dengan simbol gelombang besar yang digambarkan sebagai tantangan perencanaan di tahun 2024, sementara Simi, penyu berselancar, melambangkan kesiapan Bappelitbangda dalam menavigasi ombak perencanaan yang besar dan kompleks, pada Sabtu 8 September 2024.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin, menjelaskan bahwa tema “Tsunami Perencanaan” ini bukan hanya sekadar simbol, melainkan menggambarkan semangat dan kesiapan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan besar di tahun mendatang,” ujarnya pada Senin (9/9/2024).
“Konsep kami adalah Tsunami Perencanaan ada simbol ombak besar yang menggambarkan tantangan yang akan kami hadapi. Simi, penyu yang sedang berselancar, melambangkan Bappelitbangda yang siap menghadapi gelombang besar perencanaan daerah. Tahun ini, kami menghadapi banyak hal, mulai dari penyusunan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) hingga RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” terang Aep.
Tahun 2024 akan menjadi tahun sibuk bagi Bappelitbangda, terutama setelah Pilkada 2024. Berdasarkan PKPU Nomor 8 Tahun 2024, visi dan misi calon kepala daerah harus selaras dengan RPJPD dan RPJMD. Aep menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada semua bakal calon kepala daerah, memastikan bahwa visi dan misi yang diusung oleh mereka sesuai dengan arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Sukabumi.
“Kami sudah mulai melakukan sosialisasi terkait RPJPD sebagai dasar visi misi para calon kepala daerah. Selain itu, kami juga telah memverifikasi visi misi dua pasangan calon yang telah terdaftar di KPU untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024, dan semuanya sudah sesuai dengan RPJPD untuk 20 tahun ke depan,” tambahnya.
Bappelitbangda akan memegang peran penting pasca-Pilkada, di mana mereka harus menyusun RPJMD lima tahun pertama berdasarkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Ini adalah tugas besar, dan Tsunami Perencanaan adalah metafora yang tepat untuk menggambarkan kompleksitas dan tantangan yang akan dihadapi.
Lebih lanjut, Aep menjelaskan filosofi yang lebih dalam di balik tema Tsunami Perencanaan. Menurutnya, tahun 2024 akan menjadi titik krusial karena dokumen-dokumen perencanaan seperti RPJPD dan RPJMD merupakan dokumen strategis yang akan menentukan arah pembangunan Kabupaten Sukabumi selama bertahun-tahun ke depan.
“Tsunami Perencanaan ini menggambarkan besarnya tantangan yang harus kami hadapi, terutama dalam menyusun dokumen perencanaan yang sangat penting. Bappelitbangda adalah router yang akan memastikan semua ini berjalan lancar. RPJPD sudah hampir selesai, tinggal disahkan oleh Dewan. Tahun depan, maksimal enam bulan setelah kepala daerah dilantik, kami akan menyusun RPJMD dari hasil Pilkada,” pungkasnya.
Dengan simbol ombak besar dan penyu yang tangguh di atasnya, Bappelitbangda menunjukkan bahwa meskipun tantangan besar ada di depan mata, mereka siap menavigasi setiap perubahan dan memastikan Kabupaten Sukabumi melaju ke arah yang lebih baik di bawah arahan perencanaan yang matang.