Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya Kritik Kondisi Alun-Alun yang Semrawut dan Kotor

Bima Arya bersama Istrinya Soroti Kekumuhan Alun-Alun Kota Bogor. (Foto: Ist).

Matanusa, Bogor – Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyoroti kondisi Alun-Alun Kota Bogor yang terlihat semrawut dan kotor dalam video reels yang diunggahnya di Instagram pribadinya pada Jumat 08 Juni 2024. Dalam video berdurasi 50 detik tersebut, Bima Arya bersama istrinya, Yane Ardian, tampak berkeliling Alun-Alun Kota Bogor setelah keluar dari Stasiun Bogor.

Video ini memperlihatkan kondisi Alun-Alun yang dipenuhi sampah makanan dan minuman serta lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). “Alun-Alun ini adalah salah satu ikon Kota Bogor, tetapi lihatlah, penuh sampah dan PKL,” ungkap Bima Arya dalam video tersebut.

Selain itu, Bima Arya juga menyinggung kebiasaan para sopir angkot yang sering mengetem di sekitar kawasan Alun-Alun, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas. “Angkot yang mengetem sembarangan ini menambah parah kemacetan di sini,” tambahnya. Sepanjang video, Bima Arya berulang kali menunjukkan ekspresi kritik dengan menggelengkan kepala dan memperlihatkan mimik pusing, menandakan ketidakpuasannya terhadap kondisi tersebut.

Kritik Bima Arya ini mendapatkan perhatian dari Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari. Dalam Apel Pagi Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor pada Senin (10/6/2024), Hery Antasari mendorong jajaran Pemerintah Kota Bogor untuk kembali memperhatikan pelayanan dasar. “Pelayanan dasar adalah kromosom ASN sesungguhnya sebagai pelayan publik. Manfaatkan waktu selama 10 bulan bersama saya untuk menjaga apa yang sudah baik selama ini di masa Wali Kota Bima Arya dan Wakil Wali Kota, Dedie A Rachim jangan sampai menurun,” tegas Hery.

Hery menekankan agar ASN tidak meninggalkan kesan buruk dengan membandingkan pemerintahan saat ini dengan yang sebelumnya. “Jangan sampai ada kesan membandingkan yang kemudian menunjukkan kita semua sebagai ASN sebagai instansi yang tidak bisa menjaga hal yang sudah baik. Silahkan didalami di masing-masing tupoksi,” tambahnya.

Ia juga meminta agar fokus ditujukan pada peran serta Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) setiap ASN. “Fokus pada tupoksi masing-masing agar pelayanan dasar kepada masyarakat tetap optimal dan tidak menimbulkan kesan negatif di mata publik,” pungkas Hery.

Langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan publik tetap terjaga dan tidak menurun kualitasnya meskipun terjadi pergantian kepemimpinan. Masyarakat Kota Bogor diharapkan dapat terus merasakan manfaat dari pelayanan yang baik dan konsisten dari pemerintah kota.

Kontributor: Zainal

Pos terkait