MATANUSA, BOGOR – Pengamat infrastruktur dari Universitas Andalas Akhmad Suraji mengatakan kehadiran Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor dapat meningkatkan mobilitas logistik barang dan jasa di kawasan Jabodetabek.
“Pertama, tentunya membuka akses terhadap wilayah-wilayah yang belum maksimal untuk meningkatkan mobilitas barang dan jasa,” ujar Akhmad Suraji saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Selain itu, lanjutnya, kehadiran jalan tol tersebut juga dapat mengatasi penyempitan-penyempitan akses jalan (bottleneck) dalam jaringan transportasi, khususnya di kawasan Jabodetabek karena perkembangan kawasan ini luar biasa.
“Kehadiran jalan tol dapat mengurangi bottleneck di sejumlah titik dan sebagainya,” katanya.
Fungsi jaringan jalan memang berperan untuk membuka aksesibilitas, meningkatkan mobilitas barang dan jasa, serta tentu juga dikaitkan dengan layanan transportasi seperti menurunkan biaya operasi kendaraan dan meningkatkan kecepatan perjalanan (travel speed).
“Pembangunan infrastruktur konektivitas jalan penting bagi pertumbuhan dan penataan kawasan megapolitan seperti Jabodetabek agar lebih baik,” kata Akhmad Suraji.
Pada Senin (8/1), Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor, di Gerbang Tol Limo Utama, Depok, Jawa Barat.
Jalan tol ini melengkapi struktur jaringan jalan tol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Kehadiran tol ini untuk memperlancar mobilitas orang, barang logistik, yang dapat mengurangi kemacetan serta masyarakat memiliki pilihan alternatif dengan menggunakan ruas jalan yang lebih lancar.
Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor merupakan bagian dari Jaringan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Jaringan Tol JORR 2 terdiri dari enam ruas tol yaitu Jalan Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran, Jalan Tol Kunciran – Serpong, Jalan Tol Serpong – Cinere, Jalan Tol Cinere – Jagorawi, Jalan Tol Cimanggis – Cibitung, dan Jalan Tol Cibitung – Cilincing.