Matanusa, Sukabumi – Bencana angin kencang yang menerjang kawasan Pamijahan, Kabupaten Bogor, pada Senin sore 2 September 2024, telah menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan parah. Angin yang datang tiba-tiba dengan kecepatan tinggi ini merobohkan bangunan dan menyebabkan kekacauan di beberapa desa.
Menurut laporan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, hingga Selasa siang (3/9/2024), sebanyak sembilan rumah dilaporkan mengalami kerusakan parah. Rumah-rumah tersebut tersebar di 20 kecamatan, menunjukkan luasnya dampak dari bencana ini. “Angin kencang ini menerjang banyak wilayah. Rumah-rumah yang rusak tersebar di 20 kecamatan,” ungkap Agus Suyatna, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor.
Tragisnya, dua warga Kampung Cimayang, Kecamatan Pamijahan, harus meregang nyawa akibat bencana ini. Korban yang diketahui bekerja sebagai pegawai bangunan di lokasi budidaya ikan hias tewas di tempat saat angin kencang menghantam bangunan yang tengah mereka kerjakan. “Korban tewas akibat tertimpa bangunan yang roboh saat mereka sedang bekerja,” tambah Agus.
Tak hanya itu, empat warga lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Para korban luka-luka saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terdekat. Kondisi mereka dikabarkan stabil, meski trauma akibat kejadian tersebut masih terasa.
BPBD Kabupaten Bogor hingga kini masih terus melakukan pendataan terkait kerugian dan dampak lebih lanjut dari bencana ini. Petugas dikerahkan ke berbagai titik terdampak untuk memastikan kondisi warga dan memberikan bantuan darurat. “Kami masih melakukan pendataan. Tim kami sudah berada di lapangan untuk membantu warga yang terkena dampak,” jelas Agus.
Menghadapi situasi ini, BPBD Kabupaten Bogor mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. “Kami meminta warga untuk selalu waspada, terutama dengan cuaca ekstrem yang sedang melanda. Perhatikan kondisi lingkungan sekitar, dan segera laporkan jika ada tanda-tanda bahaya,” tutup Agus.
Bencana ini menjadi peringatan serius bagi warga di kawasan Bogor dan sekitarnya untuk lebih siaga menghadapi perubahan cuaca yang semakin tak terduga. Kerjasama antara masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak dari bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Kontributor: Zainal.