Sukabumi | Matanusa.net – Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) kembali menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas infrastruktur pedesaan. Hal ini terlihat dari dimulainya pembangunan Jembatan Gelagar Baja Cipanas di Kampung Cisasah, Desa Tugu Bandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Putra Cakrawala dengan nilai kontrak Rp 242.726.000 dan masa pelaksanaan 45 hari kalender sejak 5 November 2024.
Jembatan ini merupakan akses utama warga untuk beraktivitas sehari-hari. Kondisi jembatan lama yang hanya terbuat dari papan kayu dan kini lapuk, membuat warga bertahun-tahun harus melintas dengan rasa cemas—terutama saat musim hujan.
CV Putra Cakrawala: Kerja Cepat, Rapi, dan Utamakan Keselamatan
Sejak pengerjaan dimulai, CV Putra Cakrawala langsung bergerak dengan persiapan teknis yang matang.
Heru, tim pelaksana CV Putra Cakrawala, menegaskan bahwa pihaknya bekerja mengutamakan kualitas serta keamanan.
“Setiap detail kami perhitungkan. Mulai dari fondasi, penulangan, sampai nanti pemasangan gelagar bajanya. Jembatan ini sangat vital bagi warga, jadi standar pekerjaan harus benar-benar maksimal,” ungkap Heru.
Ia juga memastikan seluruh pekerja dilengkapi perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, sesuai standar K3 yang diwajibkan Disperkim.
Pengawasan Disperkim: Ketat, Transparan, dan Sesuai Standar
Disperkim Kabupaten Sukabumi melakukan pengawasan penuh terhadap tiap tahapan pembangunan.
Pengawas lapangan Moh. Budi Sulaeman turun langsung memastikan tidak ada tahapan yang melenceng dari spesifikasi teknis.
“Kami pastikan setiap tahap berlangsung presisi. Material, metode kerja, dan progres harian wajib sesuai standar. Infrastruktur ini harus aman digunakan warga bertahun-tahun ke depan,” tegas Budi, pada Senin (17/11/2025).
Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan serta keamanan struktural jembatan yang menggunakan gelagar baja.
Kepala Disperkim: Infrastruktur Harus Aman dan Berkelanjutan
Kepala Disperkim Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, S.STP., M.Si., menekankan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari program besar pemerataan infrastruktur permukiman.
“Kami tidak hanya membangun jembatan, tetapi memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Penerapan K3, perlindungan pekerja, dan kualitas konstruksi menjadi perhatian utama kami,” jelasnya.
Sendi juga menekankan prinsip zero accident, seluruh pekerja wajib terdaftar BPJS Ketenagakerjaan, dan setiap CV yang bekerja di bawah Disperkim harus memenuhi standar keselamatan tanpa kompromi.
Warga: Bertahun-Tahun Takut Melintas, Kini Menyambut Pembangunan dengan Gembira
Selain pihak pelaksana dan pemerintah, masyarakat setempat turut menyampaikan harapan besar terhadap pembangunan jembatan baru ini.
Salah satu warga Kampung Cisasah, Asep, mengaku lega akhirnya jembatan lama yang rawan ambruk akan diganti konstruksi baja yang lebih kuat.
“Sudah lama kami berharap jembatan ini dibangun. Yang lama itu kalau musim hujan licin dan kayunya sudah banyak yang goyang. Sekarang alhamdulillah ada pembangunan dari Disperkim. Kami sangat senang,” katanya.
Warga lainnya, Ibu Sela, menambahkan bahwa anak-anak sekolah sering ketakutan saat menyeberang jembatan lama.
“Kalau pagi anak-anak sekolah lewat sini, saya suka khawatir. Dengan dibikinnya jembatan baru ini, insyaallah lebih aman,” ujarnya.
Akses Lebih Aman, Ekonomi Warga Berpotensi Meningkat
Dengan pembangunan jembatan baru berbahan gelagar baja, warga berharap aktivitas sehari-hari menjadi lebih lancar—baik petani yang membawa hasil panen, pedagang, maupun masyarakat yang bepergian.
Proyek ini diprediksi tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga membuka peluang mobilitas ekonomi yang lebih baik untuk Desa Tugu Bandung dan wilayah sekitarnya.





