Peran Strategis Sektor Perikanan di CPUGGp, Diskan Tuai Apresiasi Evaluator UNESCO

Foto: Dok. Diskan Kabupaten Sukabumi.

Sukabumi | Matanusa.net – Dalam rangkaian proses revalidasi Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp), Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi menunjukkan peran pentingnya dalam mendukung keberlanjutan kawasan melalui pemberdayaan nelayan dan pelestarian ekosistem laut. Evaluator UNESCO dari Tiongkok dan Slovenia memberikan apresiasi khusus atas pendekatan integratif sektor perikanan di wilayah pesisir geopark.

Evaluator asal Tiongkok, Zhang Chenggong, menggarisbawahi pentingnya pengelolaan sumber daya pesisir dan laut secara bijak di wilayah geopark. Ia menilai kebijakan dan program yang dilakukan Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi telah mendukung kelestarian sekaligus keberdayaan masyarakat pesisir.

“Salah satu kekuatan CPUGGp adalah kawasan pesisirnya. Program perikanan yang memberdayakan nelayan sambil tetap menjaga ekosistem adalah bentuk praktik geopark yang baik,” ujarnya, pada Senin (30/6/2025).

Hal senada juga disampaikan evaluator dari Slovenia, Bojan Rezun. Menurutnya, sektor perikanan yang dikelola secara berkelanjutan berkontribusi besar terhadap ekonomi lokal dan nilai edukatif geopark.

“Kami melihat bagaimana nelayan lokal terlibat aktif dalam pengelolaan kawasan dan menjadi bagian dari cerita geopark. Ini sangat mengesankan,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Drs. Nunung Nurhayati, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai program strategis untuk mendukung CPUGGp, mulai dari pelatihan nelayan ramah lingkungan, pembentukan kelompok pengawas masyarakat (pokmaswas), hingga pengembangan produk hasil laut khas Sukabumi.

“Kami terus dorong agar aktivitas perikanan di kawasan geopark tetap produktif namun tetap menjaga keseimbangan alam laut. Edukasi tentang konservasi pesisir dan laut juga kami masukkan dalam pembinaan masyarakat,” ujar Nunung.

Ia menambahkan, perikanan adalah denyut kehidupan masyarakat pesisir di wilayah geopark. Maka dari itu, integrasi antara pelestarian alam dan kesejahteraan nelayan menjadi kunci dalam membangun CPUGGp yang berkelanjutan.

“Geopark bukan hanya tentang batuan dan bentang alam, tapi juga tentang manusia dan kehidupannya. Nelayan kita harus menjadi bagian dari narasi besar ini,” tegasnya.

Dinas Perikanan pun terlibat aktif dalam kolaborasi pentahelix untuk mendukung tiga rekomendasi terakhir UNESCO yang harus dipenuhi CPUGGp. Salah satu kontribusi nyata adalah menciptakan kawasan percontohan perikanan berkelanjutan dan mempromosikan produk perikanan sebagai bagian dari daya tarik wisata edukatif.

“Kami berharap CPUGGp kembali meraih green card. Tapi yang lebih penting, keberadaan geopark harus benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat pesisir,” pungkas Nunung.

Sejak ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark pada 17 April 2018, CPUGGp terus menjadi ikon kebanggaan Kabupaten Sukabumi yang tidak hanya kaya geologis, tetapi juga memiliki kekuatan sosial ekonomi yang terus dibina melalui berbagai sektor, termasuk perikanan.

Pos terkait