Matanusa, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di Jakarta tengah menghadapi tantangan besar terkait distribusi susu segar. Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, mengungkapkan bahwa susu olahan, seperti susu bubuk atau UHT, akan menjadi pilihan lebih realistis dibandingkan susu segar di ibu kota. Pasalnya, Jakarta tidak memiliki akses langsung ke peternakan sapi perah besar seperti di daerah lainnya, sehingga pengiriman susu segar menjadi sangat terbatas.
“Untuk Jakarta, susu yang dalam kemasan lebih praktis. Mengingat susu segar harus segera dikonsumsi, hanya wilayah dekat peternakan yang bisa menerimanya dengan baik,” ujar Ferry saat ditemui di Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/1/25).
Ferry menambahkan bahwa program MBG yang memiliki anggaran terbatas, yakni Rp 10 ribu per siswa per hari, tidak memungkinkan pemberian susu segar setiap hari. Sebagai solusinya, susu hanya akan diberikan satu hingga dua kali seminggu agar sesuai dengan anggaran yang tersedia. “Kami harus pintar-pintar memanfaatkan anggaran yang ada,” ujarnya.
Kondisi ini diperparah dengan kekurangan stok susu segar pada pelaksanaan MBG hari pertama, yang membuat Menteri Koperasi, Budi Arie, harus memberi penjelasan. “Hari ini susu tidak ada, besok sudah ada,” katanya setelah meninjau program MBG di SD Angkasa 5 Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Senin, 6 Januari 2025.
Budi juga mengungkapkan bahwa koperasi saat ini hanya mampu menyuplai sekitar 1,3 juta liter susu per hari. Namun, di daerah seperti Malang, Jawa Timur, suplai susu sudah berjalan lancar. Menurut Budi, Jakarta dengan populasi dan distribusi yang lebih padat, menghadapi kendala tersendiri dalam pemenuhan kebutuhan susu,” tambahnya.
Pihaknya pun menyerahkan solusi lebih lanjut kepada Badan Gizi Nasional (BGN), yang sedang mencari cara untuk mencapainya, baik melalui sumber lokal maupun impor. “BGN memiliki beberapa alternatif,” tutup Budi, menanggapi isu kekurangan pasokan susu dalam program MBG.
Pemerintah terus berupaya untuk memastikan semua siswa, terutama yang berada di wilayah sulit, dapat menikmati menu MBG yang bergizi dan sehat.