Pemkot Bandung Gelontorkan Rp 75 Ribu per Ton Kirim Sampah ke Garut, TPA Sarimukti Penuh

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi Saat Diwawancarai di Balaikota Bandung. (Foto: MN/Pemkot Bandung).

Matanusa, Bandung – Dalam upaya mengatasi tumpukan sampah yang tak terangkut ke TPA Sarimukti, Pemerintah Kota Bandung kini mengalihkan sebagian sampahnya ke TPA Pasir Bajing, Kabupaten Garut. Langkah tak biasa ini diambil setelah TPA Sarimukti hampir kehabisan kapasitas dan Pemprov Jawa Barat mengultimatum Pemkot Bandung untuk mengurangi pengiriman sampah.

Sebelumnya, Pemkot Bandung mendapatkan kuota pembuangan sampah sebanyak 170 rit per hari ke TPA Sarimukti. Namun, sejak kondisi lahan di Sarimukti semakin overload, Pemprov Jawa Barat meminta agar kuota tersebut dikurangi menjadi 140 rit per hari, dengan sisa sampah yang tidak terangkut diharapkan diolah melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Langkah Terobosan untuk Menjaga Lingkungan

Dudi Prayudi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, menjelaskan bahwa kerja sama dengan Pemkab Garut ini menjadi solusi sementara sambil menunggu TPST di Bandung siap beroperasi. “Proses pengurangan ritase ini bertahap, dan agar komitmen kami tercapai, kami memerlukan dukungan dari pihak lain, dalam hal ini Pemkab Garut,” ujar Dudi, pada Kamis (2/1/2025).

Target: 150 Ton Sampah per Hari

Selama tiga bulan ke depan, diperkirakan sekitar 15 rit sampah per hari, setara dengan 150 ton, akan dikirim ke TPA Pasir Bajing. Meskipun demikian, jumlah ini bersifat fleksibel dan dapat bervariasi tergantung kondisi harian.

Pemkot Bandung juga harus membayar retribusi kepada Pemkab Garut sebesar Rp 75 ribu per ton sampah yang dikirim. “Kami sudah melakukan kajian dengan Pemkab Garut, dan kapasitas TPA mereka masih memadai. Berbeda dengan Sarimukti yang hampir penuh. Kerja sama ini akan berlangsung hingga Maret 2025,” tambah Dudi.

Mengarungi Solusi Jangka Panjang

Dengan alih sampah sementara ini, Pemkot Bandung berharap bisa mengatasi permasalahan sampah yang kian mengkhawatirkan. “Kami harap dalam tiga bulan ke depan, TPST bisa beroperasi maksimal, sehingga pengelolaan sampah bisa lebih efektif dan tidak ada lagi penumpukan di Sarimukti,” tutup Dudi.

Krisis sampah di Bandung menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah. Namun, dengan kerja sama lintas daerah seperti ini, Pemkot Bandung berharap bisa menemukan solusi jangka panjang yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.**(Citra Lestari).

Pos terkait