Matanusa, Sukabumi – Menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi melakukan pemangkasan terhadap 118 pohon sepanjang tahun 2024. Upaya ini merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana untuk mencegah pohon tumbang yang berisiko merusak fasilitas umum dan membahayakan keselamatan warga.
Kepala Seksi Pertamanan DPUTR Kota Sukabumi, Fajar Rahmansyah, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pemangkasan rutin dengan rata-rata 10 pohon per bulan. Namun, angka tersebut melonjak pada akhir tahun, terutama pada periode September hingga Desember. Menurutnya, cuaca ekstrem yang disertai hujan lebat dan angin kencang membuat pemangkasan lebih intensif dilakukan pada bulan-bulan tersebut.
“Pada bulan September hingga Desember, kami seringkali memangkas pohon lebih banyak karena cuaca yang lebih ekstrem. Kami harus lebih responsif untuk memastikan keselamatan masyarakat,” terang Fajar.
Pemangkasan ini dilakukan pada pohon-pohon yang berpotensi tumbang, terutama yang sudah tua atau memiliki tajuk lebat yang rentan patah saat hujan deras. Fajar juga menyebutkan bahwa beberapa ruas jalan di Sukabumi telah masuk dalam kategori “siaga pohon tumbang” karena kondisi pohon yang rawan tumbang di sepanjang jalur tersebut.
“Jalan Siliwangi, Jalan Suryakencana, dan Jalan Lingkar Selatan adalah beberapa titik yang paling rawan. Pohon-pohon di sepanjang ruas jalan ini sangat diperhatikan untuk pemangkasannya agar tidak mengganggu arus lalu lintas dan membahayakan warga,” jelasnya.
Selain pemangkasan rutin, masyarakat juga dapat mengajukan laporan terkait pohon yang dianggap berbahaya melalui berbagai saluran aduan, termasuk aplikasi e-Lapor dan grup WhatsApp tanggap bencana. Fajar mengungkapkan bahwa laporan dari warga menjadi informasi penting yang membantu DPUTR dalam menanggapi pohon-pohon yang berpotensi menumbangkan bangunan atau kendaraan.
“Laporan yang cepat biasanya datang melalui media sosial dan grup WhatsApp yang ada. Kami berusaha merespons dengan cepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau kerusakan akibat pohon tumbang,” katanya.
Pohon-pohon jenis Trembesi, yang terkenal dengan tajuk besar dan rapat, merupakan salah satu yang paling rawan tumbang ketika hujan deras. Fajar mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati, terutama ketika cuaca buruk melanda.
“Ketika terjadi hujan disertai angin kencang, sebaiknya masyarakat menghindari berdekatan dengan pohon besar. Selain berisiko pohon tumbang, ada juga bahaya tersambar petir, yang bisa terjadi ketika pohon basah akibat hujan,” tambahnya.
Fajar juga berharap dengan adanya pemangkasan pohon ini, risiko kecelakaan dan kerusakan akibat pohon tumbang dapat diminimalkan, serta lingkungan di sekitar jalan menjadi lebih aman bagi warga Kota Sukabumi.