Matanusa, Jakarta – Seusai meresmikan Flyover Madukoro, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dodyhanggodo melanjutkan kunjungan kerjanya ke Politeknik PU di Jalan Soekarno Hatta, Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (11/12/24). Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan pendidikan vokasi di bidang pekerjaan umum terus relevan dengan kebutuhan industri.
Saat tiba di kampus, Menteri Dody langsung menuju gedung workshop untuk menyaksikan kegiatan praktik mahasiswa. Gedung tersebut dirancang untuk mendukung penguasaan keterampilan di berbagai bidang teknik konstruksi, antara lain:
Workshop Kayu dan Konstruksi Baja
- Fokus pada penggunaan bahan kayu dan baja dalam konstruksi modern, dengan praktik langsung pembuatan komponen konstruksi berbasis teknologi presisi tinggi.
Workshop Batu dan Beton
- Mahasiswa mempelajari teknologi pengolahan beton, pengujian material, serta metode konstruksi berbasis beton bertulang.
Workshop Jalan dan Jembatan
- Kegiatan ini melibatkan simulasi perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan.
Workshop Bangunan Air
- Mengajarkan pengelolaan sumber daya air melalui pembangunan irigasi, bendungan, dan drainase modern.
Workshop Utilitas
- Berfokus pada infrastruktur pendukung seperti jaringan pipa, listrik, dan sistem sanitasi.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dody menyampaikan apresiasi atas komitmen Politeknik PU yang telah berdiri sejak 2019 dalam mencetak tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan siap bersaing. Ia menyoroti pentingnya pendekatan pendidikan yang mengutamakan praktik.
“Politeknik PU membuktikan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya teori, tetapi juga praktik nyata. Mahasiswa di sini memiliki akses ke teknologi modern seperti Building Information Modelling (BIM), Terrestrial Laser Scanner, dan Geographic Information System (GIS), yang merupakan standar di dunia konstruksi internasional,” ungkap Dody.
Politeknik PU menawarkan tiga program studi Diploma 3 (D3), yaitu:
- Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung
- Teknologi Konstruksi Bangunan Air
- Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan
Kurikulumnya didesain mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) dengan komposisi 70% praktik dan 30% teori. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lulusan yang langsung siap kerja di industri konstruksi.
Menteri Dody juga berdialog dengan para mahasiswa untuk mengetahui pengalaman mereka selama menempuh pendidikan di kampus ini. “Saya harap lulusan Politeknik PU bisa menjadi ujung tombak pembangunan infrastruktur berkualitas di Indonesia,” tutupnya.
Kehadiran Politeknik PU diharapkan terus mendukung kebutuhan tenaga kerja konstruksi unggul yang mampu bersaing di pasar nasional maupun global. Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan, baik dari segi fasilitas maupun kurikulum, agar kampus ini menjadi pusat pendidikan vokasi terbaik di bidang pekerjaan umum.