Matanusa, Sukabumi – Hardian Tjahyo P, Kepala Cabang Bogor Penerbit Erlangga, menegaskan bahwa tudingan yang beredar di media sosial mengenai keuntungan materi yang didapat Bunda Paud Kabupaten Sukabumi dari terbitnya buku cerita anak “Simi Penyu yang Kuat” adalah tidak benar, pada Rabu (17/07).
Menurut Hardian, yang wilayah kerjanya meliputi Kota/Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Kota/Kabupaten Sukabumi, Bunda Paud Kabupaten Sukabumi, yang juga merupakan istri Bupati Sukabumi, tidak terlibat dalam bisnis buku Simi. “Saya melihat kiprah Bunda Paud Kabupaten Sukabumi di buku Simi semata-mata karena kecintaannya yang sangat besar pada anak-anak. Tidak ada pamrih apapun. Soal penjualan tidak ada intervensi dari Bunda Paud dan sebagainya. Melainkan melalui distributor UMKM di Sukabumi,” ujar Hardian dalam jumpa pers di Kampung Awi, Salabintana, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu.
Hardian menjelaskan bahwa buku Simi merupakan bentuk apresiasi Penerbit Erlangga terhadap karya lokal Sukabumi untuk mencetak generasi bangsa yang berkualitas, khususnya di tingkat anak-anak. Buku ini tidak berorientasi pada keuntungan dan tidak memberikan royalti kepada Bunda Paud. Buku ini berawal dari kegiatan Workshop Literasi dan Numerasi serta Menulis Cerita Anak yang diadakan pada 27 Juli 2023 di Universitas Nusa Putra, Sukabumi.
“Dari hasil workshop menulis ini melahirkan buku Simi kerja sama kolaboratif antara Penerbit Erlangga dengan Bunda Paud dan Pokja Bunda Paud Kabupaten Sukabumi. Buku Simi dilaunching pada peringatan Hari Jadi ke-153 Kabupaten Sukabumi dan Hari Anak Nasional. Buku Simi adalah karya yang luar biasa, dengan karakter budaya lokal Kabupaten Sukabumi yang muncul dalam buku tersebut,” ungkap Hardian.
Elis Sajaah, Ketua Pokja Bunda Paud Kabupaten Sukabumi yang turut hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa buku Simi hadir untuk meningkatkan literasi di Kabupaten Sukabumi yang masih rendah. Elis juga menegaskan bahwa tuduhan yang menyudutkan Bunda Paud di media sosial adalah tidak benar. “Semuanya tidak benar, yang disinggung Bunda Paud bisnis buku. Sejak awal beliau sudah mengingatkan kami agar hati-hati dalam pendistribusiannya, jangan ada paksaan. Saya kecewa, Bunda Paud kami dituduh seperti itu. Padahal dia Bunda kami, yang berjuang untuk pendidikan anak usia dini,” pungkasnya.