Bencana Tanah Bergerak Timpa Rumah Warga, TIM BPBD Nyatakan Tanggap Darurat

Tampak gambar bangunan warga, yang terkena bencana gerakan tanah.


SUKABUMI matanusa.net


Bencana tanah bergerak menimpa warga Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Akibat bencana tersebut, mengakibatkan
puluhan rumah warga rusak, Jumat (4/3/22).

Fenomena tanah bergerak yang terjadi bukanlah yang pertama kalinya, tahun lalu, tepat 2021 Desa Pasirsuren dilanda peristiwa yang sama. Berdasarkan informasi, kondisi lapisan bawah tanah Desa Pasirsuren terdapat gorong-gorong saluran air lama yang membuat tanah menjadi tidak stabil, tak ayal kondisi tanah yang tidak stabil disertai hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi dan minimnya saluran drainase dari jalan nasional yang menjadi faktor fenomena tersebut dapat terjadi. 

Gerakan tanah yang kuat menimbulkan retakan dan rayapan semakin besar serta meluas, sehingga bangunan dan lahan yang rusak terus bertambah. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, diketahui bahwa pergerakan tanah bukan hanya menimpa Desa Pasirsuren, peristiwa serupa terjadi juga di Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu.

Berdasarkan informasi dan data, peristiwa tanah bergerak tidak terdapat korban jiwa, Diketahui terdapat 22 bangunan yang mengalami rusak berat, 9 rumah dengan kerusakan sedang dan 29 rumah termasuk mushola mengalami kerusakan ringan.

Tim BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan Tanggap Darurat, bersamaan dengan TNI/Polri, Dinas Sosial, Kecamatan Palabuhanratu dan warga untuk segera membangun posko. Sebagaimana rekomendasi Badan Geopasial dan Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, diperlukan tiga langkah yakni Evakuasi, Relokasi dan Mitigasi.


“Saat ini Tahap Evakuasi sudah dilakukan, kami menggunakan MTs Assyuhada Karet Munding Kp CIkawini dan Kantor Desa Pasirsuren sebagai tempat evakuasi warga yang terdampak”, terang wakil ketua BPD Pasirsuren, Ayi Komara Bagja, Senin (7/3/2022).

“Untuk relokasi kami belum, karena masih banyak yang perlu didiskusikan, Mitigasi sendiri salah satu penyebabnya itu percepatan retakan adanya air drainase ke alur retakan di jalan nasional, dibantu dengan Kepala Balai Bagian Sumber Daya Alam dalam mempersiapan perbaikan jalan anjlok dan saluran drainase”, ujar Ayi.

“Sejauh ini, sudah banyak bantuan yang turun untuk membantu korban terdampak, termasuk bantuan dari Kementrian Sosial”, sambungnya.

Untuk diketahui, Tim BPBD Sukabumi terus menghimbau warga Sukabumi untuk tetap waspada, apalagi bila hujan turun dengan intensitas tinggi dengan waktu yang lama, terutama bagi warga yang tinggal di tempat yang rawan, sebaiknya segera mencari tempat aman.

Kontributor : Inayah Cahya Kamila (Mahsiswi IPB)

Redaktur : D2

Print Friendly and PDF

BERITA INFORMASI RAKYAT