Akibat PPKM, UMKM Hampir Melemah

Tampak foto salah satu UMKM di Dago

SUKABUMI KOTA matanusa.net –

Berdasarkan atas Intruksi Menteri Dalam Negeri (INMENDRAGI) nomor 13 tahun 2022. Pemerintah Kota Sukabumi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 7 Maret 2022. 

Dalam pelaksanaan PPKM level 4 ini, Pemerintah Kota Sukabumi memutuskan untuk menutup fasilitas publik di kawasan kuliner dago, alunalun, dan lapangan merdeka. 

“Tempat ini pernah dipaksa tutup sekitar satu bulanan, sampai enggak ada yang beli sama sekali, karena semua pedagang di dago harus dikosongkan, tetapi tempat saya masih boleh buka karena bukan PKL (Pedagang Kaki Lima), tapi tetap enggak ada yang beli karena enggak ada orang yang datang, jalan dago atas bawah di tutup” ujar salah satu pemilik gerai UMKM yang enggan di sebutkan namanya, Jumat (4/3/2022). 

Dilansir dari situs Bappenas, di Indonesia UMKM memiliki kontribusi atau peranan cukup besar
, yaitu perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, Pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif. 

Ekonom Center of Reform on Economics Indonesia (CORE) Yusuf Rendy Manilet menuturkan, jika mengukur pada tahun lalu akan terjadi hal yang sama di tahun ini ketika pemerintah menaikkan level PPKM, Pada Februari 2021, dimana tingkat pengangguran terbuka mencapai angka 6,26% dan ketika level PPKM diberlakukan pada Juli 2021 maka angka pengangguran pada Agustus 2021 mencapai 6,46% atau sekitar 1,82 juta orang menjadi pengangguran akibat virus covid-19 Berdasarkan survei BPS tahun 2017, UMKM berkontribusi pada 60,34% dari PDB Indonesia, ini menandakan bahwa UMKM berpengaruh besar dalam perekonomian Indonesia dan menjadi sektor yang harus diutamakan oleh pemerintahan Indonesia. 

Tetapi adanya pembatasan ini malah berdampak terhadap kinerja perekonomian, tidak terkecuali usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), padahal UMKM inilah yang diharapkan menjadi upaya pemulihan ekonomi dan menyerap pengangguran di Indonesia. 

“Adanya PPKM sangat berdampak sekali, enggak dapat omset, malah kita terpaksa menggunakan tabungan pribadi untuk bayar karyawan,” kata pemilik gerai UMKM minuman.

PPKM level 4 ini juga berdampak kepada daya beli masyarakat, yang mana dapat membahayakan para pelaku usaha seperti UMKM serta dapat menimbulkan PHK karyawan. Saat ini mereka hanya bisa berharap agar PPKM ini cepat berlalu. 

“Harapannya masyarakat agar UMKM di Sukabumi dalam perekonomian nya lebih maju, karena pusat perekonomian mungkin ada di bahu UMKM. 
 
Kontributor : Tasya Mega Triani (Mahasiswi IPB).

Redaktur : Berry K

 Print Friendly and PDF

BERITA INFORMASI RAKYAT