Matanusa, Sukabumi – Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Dida Sembada, secara resmi membuka Silat Syawal: Festival Olahraga Tradisional Adu Lisung dan Pencak Silat Tradisi Pondok Pesantren Modern Al-Fath, pada Kamis (25/04), di Ponpes Dzikir Al-Fath, Gunungpuyuh.
Acara ini menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya tradisional, termasuk Rampak Pencak Silat oleh siswa Paguron Maung Bodas, serta seni dan olahraga tradisional Lisung Ngamuk dan Adu Lisung.
Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, Fajar Laksana, menyampaikan pesan bahwa selain fokus pada pendidikan, pesantren Al-Fath juga berperan aktif dalam melestarikan seni dan budaya tradisional warisan Pajajaran,” ujarnya.
“Kerjasama antara Al-Fath dan Fooyin University Taiwan untuk menyiapkan siswa yang menguasai bahasa Inggris, Mandarin, dan berbagai skill, turut menjadi sorotan dalam acara tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Dida Sembada, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, mengapresiasi kegiatan Silat Syawal dan upaya Ponpes Al-Fath dalam melestarikan budaya lokal serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM),” tambahnya.
Meskipun Wilayah Kota Sukabumi terbilang kecil dengan luas 48,33 km² dan terdiri dari 7 Kecamatan, namun fokus pengembangan SDM tetap menjadi prioritas Pemda Kota Sukabumi, sejalan dengan kegiatan di Ponpes Al-Fath.
Dida Sembada menegaskan pentingnya bagi para siswa untuk terus mengembangkan kompetensi dan belajar dengan baik, serta memberi dukungan untuk peluang kuliah ke Taiwan,” tegasnya.
“Konsistensi Al-Fath dalam mengembangkan budaya lokal, seperti Bola Seuneu dan Lisung Ngamuk, telah menjadi ciri khas Kota Sukabumi,” ucap Dida Sembada.
Dida Sembada juga mendukung inovasi budaya lokal seperti Adu Lisung, yang diharapkan dapat membawa nama baik Kota Sukabumi,” pungkasnya.
Silat Syawal bukan hanya sekadar kegiatan melestarikan budaya lokal, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antar masyarakat serta wadah bagi para santri untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam seni dan olahraga tradisional.