Matanusa, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan mencatatkan kenaikan jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor. Hingga saat ini, 16 korban telah ditemukan meninggal dunia, sementara tujuh orang masih dalam pencarian, pada Sabtu (09/03).
Kepala Pelaksana BPBD Pesisir Selatan, Doni Yusrizal, mengungkapkan bahwa korban berasal dari beberapa lokasi, termasuk Nagari Langgai, Kecamatan Sutera, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kecamatan IV Jurai, dan Kecamatan Lengayang.
Tim gabungan terus berupaya mencari korban yang masih belum ditemukan, meskipun kondisi lapangan tetap menantang. Hingga kini, sebanyak 46.000 warga harus mengungsi karena dampak banjir dan longsor. Pos pengungsian tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan,” ujar Doni Yusrizal.
BPBD, bersama dengan Dinas Sosial setempat, telah berkoordinasi untuk menyediakan logistik bagi warga terdampak dan mengungsi. Namun, kendala seperti akses terputus, kesulitan air bersih, pemadaman listrik, dan hambatan dalam koneksi internet masih merintangi upaya penanganan bencana ini,” terangnya.
“Sementara itu, kerugian materiil mencakup tertimbunnya 14 rumah di Kecamatan Koto XI Terusan, 20.004 rumah terendam banjir, dan delapan jembatan terputus. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan telah mendirikan posko penanganan, yang saat ini berpusat di Kantor BPBD Pesisir Selatan, untuk mengkoordinasikan distribusi bantuan logistik,” tandasnya
Hingga pagi ini, banjir masih menggenangi hampir seluruh kecamatan, meskipun ketinggian air tercatat sudah mulai menurun. Wilayah terdampak terparah berada di Kecamatan Koto XI Tarusan, namun sejumlah kecamatan lainnya juga mengalami dampak serius, memerlukan upaya tanggap darurat yang terus berlanjut.