Boulevard Grand Depok City (GDC) kini menarik perhatian masyarakat, khususnya warga Depok. Bagaimana tidak? Kini alun-alun kota Depok telah dibangun dan berlokasi di Boulevard GDC. Daya tarik GDC sangat menarik perhatian warga Depok, tak pelak, pengunjung sangat ramai mendatangi GDC, kebanyakan warga Depok dari berbagai kecamatan. Tidak hanya warga GDC, para warga dari sejumlah kecamatan seperti Pancoran Mas hingga Beji turut datang untuk menikmati pemandangan di alun-alun. Hal inilah yang menjadi pemicu bagi pesatnya perkembangan pembangunan di Boulevard GDC.
Apa saja yang disajikan di Boulevard GDC, terlihat gerai minuman, makanan, bahkan hingga perkantoran pun telah dibangun di Boulevard GDC. Selain itu, dilengkapi lagi dengan dibukanya fasilitas Pendidikan yakni kampus di Boulevard GDC. tidak hanya itu, telah dibuka pula toko ritel peralatan rumah tangga dan perkakas di sekitar Boulevard GDC.
Boulevard GDC selalu ramai oleh pengunjung, mulai dari kalangan muda hingga tua. Terutama pada hari minggu atau weekend, Boulevard GDC akan semakin ramai karena adanya pasar yang digelar hanya pada hari minggu atau biasa disebut pasar minggu. Hal tersebut tentunya memberikan dampak bagi masyarakat, khususnya warga GDC.
Salah satu warga GDC, sebut saja Lukman, Ia merupakan seorang kepala keluarga dan berumur 48 tahun. Saat ini beliau tinggal di komplek Anggrek 2 GDC. Beliau telah menetap di Depok sejak tahun 2007. Sebagai warga yang telah cukup lama menetap di Depok, beliau telah banyak melihat perubahan dari Depok khususnya GDC. “Dulu sebelum ada alun-alun dan pertokoan, disini sepi banget. Jarang ada orang yang nongkrong-nongkrong kaya sekarang ini. Sedangkan sekarang sudah ramai banyak anak muda juga pada nongkrong sambil ngopi gitu, terus sering ada kumpulan-kumpulan oranganisasi gitu pada ngumpul disini, seperti kumpulan vespa atau motor gede, ucap Lukman, Selasa (8/3/22).
Masih dikatakan Lukman, dirinya sangat setuju dengan pembangunan cafe, rumah makan, perkantoran serta sekolahan di Boulevard GDC, karena hal ini dapat mendorong interaksi sosial bagi para warga. Selain itu dengan banyaknya pembangunan di GDC, memiliki potensi memunculkan banyak lapangan kerja, menghindari aksi sosial negatif seperti begal dan tindak asusila.
“Saya mah dulu takut neng kalau pulang kerja, karena jam 9 saja udah sepi banget, apalagi dulu jarang banget ada pertokoan, makanya dikasih lampu cuma sedikit, Jadi gelap banget” tuturnya.
Terakhir, dikatakan Lukman, berbicara kemacetan, dan lainya, ia hanya menyerukan agar kita tetap bersabar ketika terjadi kemacetan, dan memilih untuk putar balik menggunakan jalan alternative daripada membuat keributan. dan yang kedua adalah beliau akan menjaga barangnya dan tidak membawa barang penting ketika pergi ke pasar minggu, yang kerap sekali ramai para pengunjung, terangnya.
Kontributor : Husna Nurul Izzah (Mahasiswi IPB)
Redaktur : D2