Wali Kota Ayep Zaki: Kota Sukabumi Bercahaya Harus Terwujud Lewat Sinergi Ulama, Umaro, dan Umat

Foto: Dokpim.

Sukabumi Kota | Matanusa.net — Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki menegaskan bahwa visi Kota Sukabumi Bercahaya mengandung makna mendalam, mencakup aspek fisik hingga sosial ekonomi masyarakat. Penegasan ini disampaikannya dalam acara Silaturahmi dan Syukuran Milad ke-53 Dewan Masjid Indonesia (DMI), yang digelar, pada Minggu (22/6/2025) di Masjid Agung Kota Sukabumi.

“Secara fisik, kota ini akan dipenuhi cahaya dari lampu-lampu khas. Namun lebih dari itu, cahaya juga berarti keadilan, kesejahteraan, dan nilai religius dalam kehidupan sosial masyarakat,” ungkap Wali Kota dalam sambutannya.

Kegiatan yang bertema “Gerakan Bersama Ulama, Umaro, dan Umat Memakmurkan Masjid dan Kesejahteraan Umat Mewujudkan Kota Sukabumi Bercahaya, Baldah Thayyibah wa Rabbun Ghafur” tersebut dihadiri oleh para ulama, jajaran DMI, santri, Ketua Harian DKM Masjid Agung Totong Suparman, serta unsur pemerintah daerah.

Wali Kota Ayep Zaki menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan DMI dalam membangun Sukabumi dari pusat spiritual umat—masjid. Ia menilai, masjid bukan hanya tempat ibadah, melainkan pusat pemersatu umat yang harus sejalan dengan arah kebijakan pemerintah.

“Kami sangat mendukung semua kegiatan keumatan, apalagi jumlah masjid jami di kota ini mencapai ratusan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ayep menyinggung soal strategi pembangunan kota yang berkelanjutan melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Alhamdulillah, hingga Mei 2025, PAD kita naik 63 persen. Ini berkat kerja keras seluruh elemen, termasuk BUMD, BLUD, dan dukungan dana non-APBD seperti Baznas, CSR, dan dana abadi masyarakat,” jelasnya.

Ia menegaskan, pengelolaan seluruh dana dilakukan secara akuntabel dan transparan. “Proses pembenahan juga menyentuh struktur pemerintahan yang dilakukan secara bertahap, bukan untuk kepentingan politik, tetapi demi masyarakat,” tambahnya.

Dalam bagian akhir sambutannya, Ayep menekankan pentingnya sinergi empat pilar umat—ulama, umaro, aghniya (orang kaya), dan fuqoro (kelompok lemah)—untuk mewujudkan Kota Sukabumi Bercahaya yang sejati.

Sementara itu, Ketua DMI Kota Sukabumi, K.H. Apep Saepullah, mengingatkan kembali empat fungsi utama masjid: sebagai tempat ibadah, pusat ilmu pengetahuan, pelayanan umat, dan pusat dakwah yang menggali potensi keumatan.

Laporan panitia yang disampaikan Ust. Adi menyebutkan bahwa lebih dari 440 Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Sukabumi telah bersinergi aktif dengan DMI. Ia juga menyampaikan bahwa momentum Milad ke-53 DMI bertepatan dengan datangnya Tahun Baru Hijriah 1447.

“Rangkaian kegiatan telah disiapkan, mulai dari manakib, istighosah, pawai obor, hingga seminar bersama BNPT dan DMI Pusat pada 26 Muharram mendatang,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif dan keumatan, Wali Kota bersama DMI berharap masjid terus memainkan peran vital dalam memperkuat nilai-nilai Islam, pendidikan, pelayanan sosial, dan dakwah. Visi Kota Sukabumi Bercahaya pun diyakini akan lebih mudah terwujud melalui kerja sama yang berkelanjutan antara ulama, masyarakat, dan pemerintah.

Pos terkait