Jakarta Jadi Contoh Kota Harmonis, Rano Karno: Izin Rumah Ibadah Kini Transparan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, memberikan keterangan pers usai menghadiri perayaan Waisak 2569 BE di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat. Ia mengapresiasi tingginya toleransi antarumat beragama di Jakarta serta peran aktif masyarakat dalam proses perizinan rumah ibadah. (Foto: Istimewa).

Dki Jakarta | Matanusa.net – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan rasa syukurnya atas meningkatnya sikap toleransi antarumat beragama di Ibu Kota. Menurutnya, hal ini tercermin dari proses perizinan pembangunan maupun perluasan rumah ibadah yang kini berjalan lebih baik dan partisipatif.

“Dulu masih banyak kendala terkait perizinan rumah ibadah, mungkin karena kurangnya pemahaman. Tapi sekarang saya sangat bersyukur, masyarakat Jakarta semakin menunjukkan sikap toleran yang luar biasa,” ucap Rano saat menghadiri perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, pada Senin (12/5/2025).

Rano menjelaskan bahwa persoalan perizinan rumah ibadah di Jakarta kini dibahas secara terbuka melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yang turut melibatkan aspirasi masyarakat setempat.

“Kita punya wadah, yaitu Forum Kerukunan Umat Beragama. Di forum ini dibahas bersama kriteria dan pertimbangan apakah sebuah rumah ibadah dapat dibangun atau tidak. Intinya, kita libatkan masyarakat,” jelasnya.

Dalam suasana perayaan Waisak yang berlangsung khidmat, Rano mengapresiasi penyelenggaraan yang berjalan lancar dan damai. Ia menyebut hal itu sebagai bukti bahwa Jakarta merupakan kota yang aman dan ramah untuk semua umat beragama.

“Saya merasa bersyukur perayaan Waisak di Jakarta dapat berlangsung dengan baik. Ini mencerminkan bahwa Jakarta benar-benar menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siapa pun yang ingin menjalankan ibadah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rano berharap momen Waisak ini menjadi saat yang tepat untuk merenung dan memperkuat komitmen dalam menjaga kedamaian dan keharmonisan sosial.

“Waisak adalah momen penting untuk menumbuhkan kesadaran, kebijaksanaan dalam bersikap, serta kepedulian terhadap sesama. Semua itu menjadi fondasi utama untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan harmonis,” pungkasnya.

Pos terkait