DPPKB Sukabumi Gencarkan Sosialisasi 8 Fungsi Keluarga, Kunci Cegah Stunting dan Wujudkan Keluarga Berkualitas

Tingkatkan Kompetensi ASN, Kepala DPPKB Sukabumi, Uus Firdaus, Ajak Pegawai untuk Terus Belajar. (Foto: Istimewa).

Sukabumi, Matanusa.net – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi terus memperkuat sosialisasi delapan fungsi utama keluarga sebagai fondasi penting dalam membangun kesejahteraan dan ketahanan keluarga. Program ini menjadi salah satu fokus utama DPPKB dalam mewujudkan keluarga berkualitas di Kabupaten Sukabumi.

Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Drs. Uus Firdaus MM, menegaskan bahwa delapan fungsi keluarga bukan sekadar teori, melainkan panduan nyata agar keluarga mampu menghadapi tantangan zaman.

“Keluarga adalah unit terkecil yang menentukan masa depan daerah. Kalau setiap keluarga di Sukabumi sehat, harmonis, dan berdaya, maka kita optimis generasi ke depan akan lebih berkualitas,” ujarnya, pada Selasa (4/3/2025).

Delapan fungsi utama yang dimaksud meliputi:

  1. Fungsi Keagamaan – Menanamkan nilai spiritual sejak dini.
  2. Fungsi Reproduksi – Merencanakan keluarga dengan bijak.
  3. Fungsi Sosial – Membangun hubungan harmonis di lingkungan.
  4. Fungsi Ekonomi – Mengelola keuangan secara efektif.
  5. Fungsi Pendidikan – Mengarahkan dan membimbing anak.
  6. Fungsi Lingkungan – Menciptakan rumah yang sehat.
  7. Fungsi Cinta Kasih – Menjaga kehangatan keluarga.
  8. Fungsi Perlindungan – Memberikan rasa aman dan nyaman.

Keluarga Berencana Bukan Sekadar Jumlah Anak

DPPKB juga menegaskan bahwa perencanaan keluarga bukan hanya soal membatasi jumlah anak, tetapi juga memastikan setiap kelahiran terjadi di waktu yang ideal dan dalam kondisi keluarga yang siap.

“Bukan soal punya anak dua atau tiga, tapi bagaimana orang tua siap secara fisik, mental, dan ekonomi. Inilah kunci mencegah stunting dan menjamin anak tumbuh optimal,” kata Uus.

Menurutnya, jarak kelahiran yang disarankan adalah 4 hingga 5 tahun, dengan usia ideal melahirkan antara 20 hingga 35 tahun. Ini penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sekaligus mengoptimalkan pengasuhan.

“Kalau perencanaan matang, orang tua bisa fokus memberi asupan gizi, pendidikan, dan kasih sayang yang cukup. Itulah keluarga berkualitas versi DPPKB,” tambahnya.

Kolaborasi dengan Hanima Foundation, Perkuat Edukasi di Akar Rumput

Agar program ini makin efektif, DPPKB Kabupaten Sukabumi menggandeng berbagai mitra strategis, salah satunya Hanima Foundation. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas jangkauan sosialisasi, terutama ke desa-desa dan komunitas yang belum terjangkau optimal.

“Edukasi tentang peran keluarga tidak bisa hanya sebatas sosialisasi formal. Harus menyentuh langsung ke hati masyarakat, bahkan masuk ke obrolan sehari-hari di Posyandu, majelis taklim, sampai kelompok arisan,” ungkap Uus.

Dengan pendekatan yang lebih humanis dan kolaboratif, DPPKB Kabupaten Sukabumi optimis bahwa keluarga-keluarga di Sukabumi mampu menjalankan fungsi-fungsi terbaiknya. Ini bukan hanya demi keluarga mereka sendiri, tapi juga sebagai investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

Pos terkait