Sukabumi, Matanusa.net – Monumen Palagan Bojongkokosan yang terletak di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, menjadi salah satu simbol penting perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Lebih dari sekadar tugu peringatan, monumen ini kini diarahkan menjadi pusat edukasi sejarah, sejalan dengan komitmen Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi dalam menanamkan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.
Warisan Sejarah yang Dijaga Sepenuh Hati
Monumen Palagan Bojongkokosan menyimpan catatan peristiwa heroik pada masa revolusi fisik pasca-kemerdekaan. Saat itu, rakyat Sukabumi bersama pejuang kemerdekaan bahu-membahu menghadang pasukan Sekutu yang berupaya kembali menguasai Indonesia. Peristiwa tersebut bukan sekadar sejarah lokal, melainkan bagian penting dari sejarah perjuangan bangsa.
“Sebagai bentuk tanggung jawab moral, Disbudpora Kabupaten Sukabumi berkomitmen menjaga dan melestarikan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam Monumen Palagan Bojongkokosan. Monumen ini tidak hanya menjadi pengingat kejayaan masa lalu, tetapi juga sumber pembelajaran berharga bagi generasi penerus,” ujar Kepala Disbudpora Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi, pada Selasa (4/3).
Edukasi Sejarah Terstruktur untuk Generasi Muda
Menyadari pentingnya mengenalkan sejarah kepada generasi muda, Disbudpora Kabupaten Sukabumi telah merancang berbagai program edukasi berbasis sejarah yang berpusat di Monumen Palagan Bojongkokosan. Melalui pendekatan yang lebih menarik dan partisipatif, monumen ini diharapkan mampu menjadi ruang pembelajaran sejarah yang hidup dan relevan.
Beberapa program edukasi yang telah dijalankan meliputi:
* Program Kunjungan Edukatif Sekolah: Disbudpora secara aktif menggandeng sekolah-sekolah di Kabupaten Sukabumi untuk mengunjungi Monumen Palagan Bojongkokosan, didampingi pemandu sejarah yang menjelaskan secara komprehensif peristiwa Palagan Bojongkokosan.
* Seminar dan Diskusi Sejarah: Kegiatan ini menghadirkan sejarawan, akademisi, serta pelaku sejarah untuk mendiskusikan makna perjuangan di Bojongkokosan serta relevansinya bagi generasi saat ini.
* Festival Budaya Berbasis Sejarah: Dalam rangka memperkuat pemahaman sejarah melalui pendekatan budaya, Disbudpora menggelar festival yang menggabungkan seni tradisional dan narasi sejarah perjuangan.
“Kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai perjuangan yang tercermin di Monumen Palagan Bojongkokosan dapat dipahami dan dihayati dengan cara yang menarik bagi anak muda. Ini penting agar sejarah tidak hanya dihafal, tetapi benar-benar menjadi inspirasi dalam kehidupan mereka,” tambah Yudi.
Sinergi Pelestarian Bersama Masyarakat
Disbudpora Kabupaten Sukabumi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas sejarah, serta masyarakat sekitar dalam merawat Monumen Palagan Bojongkokosan. Menjaga monumen ini bukan sekadar merawat bangunan fisik, tetapi juga merawat memori kolektif dan jati diri daerah.
“Pelestarian sejarah tidak bisa berjalan tanpa keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, kami terus membuka ruang kolaborasi agar upaya ini menjadi gerakan bersama,” tegas Yudi.
Dengan langkah-langkah strategis yang dijalankan Disbudpora, Monumen Palagan Bojongkokosan diharapkan dapat terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda, sekaligus memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap sejarah perjuangan bangsa.