Warisan Abah Misa Menghijaukan Desa: 7.000 Bibit Dibagikan kepada Warga Sukatani

Kepala Desa Sukatani bersama jajaran perangkat desa dan perwakilan wilayah saat menyerahkan bibit sayuran kepada warga di Green House Buruan Hejo Rahayat Ngejo. Momen ini menjadi simbol komitmen desa dalam menghidupkan kembali budaya bertanam dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat. (Foto: Hendriawan).

Sukabumi | Matanusa.net – Suasana hangat menyelimuti Green House Buruan Hejo Rahayat Ngejo ketika Pemerintah Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (18/11/2025), kembali menghadirkan kegiatan yang dekat dengan denyut kehidupan warganya. Sebanyak 7.000 bibit terong dan cabai dibagikan kepada masyarakat sebagai langkah nyata memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Sukatani Ujang Suriana, S.E., Camat Parakansalak Rukman Taufik, S.Ag., Bhabinkamtibmas Bripka Heri Hardiana, S.H., Babinsa Sertu Herwan Alfianto, Humas Desa Lukman Nurhakim, para ketua RT/RW, serta tokoh masyarakat.

Namun di balik kegiatan besar ini, terdapat kisah humanis yang menjadi ruh penggeraknya: petuah Abah Misa, ayah dari Kepala Desa Ujang Suriana. Petuah sederhana yang terus hidup, membentuk cara berpikir dan cara memimpin sang kades hingga saat ini.

Petuah Abah Misa yang Jadi Pondasi Program Desa

Kepala Desa Ujang Suriana menceritakan bahwa nama Buruan Hejo bukan sekadar istilah, melainkan simbol perjalanan hidupnya. Ia tumbuh dengan didikan Abah Misa, seorang tokoh dari Banten yang selalu menanamkan pentingnya bercocok tanam, menjaga tanah, dan hidup selaras dengan alam.

“Abah selalu bilang, ‘Lamun hayang hirup, kudu bisa nanem jeung ngurus taneuh sorangan.’ Dari ajaran itu muncul gagasan Buruan Hejo dan program pembagian bibit ini,” tutur Ujang dengan nada penuh hormat.

Bahkan sebagian pendanaan kegiatan ini berasal dari dana pribadi sang kades, sebagai bentuk kesungguhan dalam meneruskan warisan nilai yang ditanamkan Abah Misa untuk kebaikan masyarakat.

Bibit-bibit itu dibagikan melalui ketua RT dan RW agar pendistribusian berlangsung merata dan tepat sasaran di seluruh wilayah. Bagi Ujang, berbagi bibit bukan sekadar bantuan pertanian, tetapi langkah kecil untuk menghidupkan kemandirian keluarga di desa.

Apresiasi Warga dan Pemerintah Kecamatan

Ketua RW, Andi, mengatakan bahwa warga sangat menyambut baik program tersebut.

“Warga antusias sekali. Ini bukan sekadar bibit, tapi harapan untuk dapur lebih hidup dan halaman lebih produktif,” ucapnya.

Camat Parakansalak, Rukman Taufik, S.Ag., memberikan dukungan penuh atas inisiatif tersebut.

“Langkah Desa Sukatani ini patut dicontoh. Program sederhana, tetapi berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.

Bhabinkamtibmas Bripka Heri Hardiana, S.H., serta Babinsa Sertu Herwan juga menyampaikan dukungan serupa. Keduanya menilai kegiatan ini selaras dengan upaya membangun kesejahteraan dan ketahanan pangan warga,” pungkasnya.

Harapan Besar dari Bibit Kecil

Pembagian 7.000 bibit ini berjalan dengan tertib, lancar, dan penuh kehangatan. Tidak hanya sekadar rutinitas pemerintah desa, program ini menjadi simbol harapan baru: harapan bahwa halaman rumah kembali hijau, dapur kembali mandiri, dan nilai-nilai baik dari Abah Misa terus hidup di tengah masyarakat.

Dari sebuah petuah lama, lahirlah gerakan baru. Dari benih kecil, tumbuh masa depan yang lebih kuat. Desa Sukatani kembali menunjukkan bahwa pembangunan tidak selalu dimulai dari gedung besar—kadang cukup dari satu bibit dan sebuah warisan kasih seorang ayah.

Pos terkait