Sukabumi Kota | Matanusa.net – Bunda Literasi Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, secara resmi membuka Final Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kota Sukabumi Tahun 2025 yang digelar di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Sukabumi, pada Rabu (3/6/2025).
Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian seleksi lomba bertutur yang telah dilaksanakan di tujuh kecamatan. Sebanyak 64 siswa mengikuti seleksi awal, dan 21 peserta terbaik—masing-masing tiga siswa per kecamatan—berhasil melaju ke babak final.
Dalam acara pembukaan, turut hadir Kepala Dispusip Kota Sukabumi, Plt. Sekretaris Dinas, para Kepala Bidang, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), serta para camat se-Kota Sukabumi. Tak ketinggalan, dewan juri, relawan perpustakaan, guru pendamping, dan para finalis ikut memeriahkan suasana.
Dalam sambutannya, Ranty Rachmatilah memberikan apresiasi atas terselenggaranya lomba bertutur sebagai upaya nyata untuk menumbuhkan minat baca dan semangat literasi di kalangan pelajar.
“Lomba bertutur bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembentukan karakter generasi muda yang tangguh, percaya diri, dan mencintai budaya serta sejarah bangsa,” ujar Ranty.
Ia juga menekankan pentingnya memperkenalkan buku-buku bertema budaya dan sejarah sejak dini, sekaligus menumbuhkan keberanian anak-anak dalam menyampaikan ide dan gagasannya secara lisan. Bunda Literasi menambahkan, juara pertama lomba ini akan menjadi wakil Kota Sukabumi dalam ajang serupa di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Lebih lanjut, ia mengajak para guru dan pendidik untuk terus mendorong program literasi yang membangun kemampuan bertutur siswa secara aktif, kreatif, dan komunikatif. Terlebih, kisah-kisah inspiratif seperti perjuangan pahlawan dan legenda daerah dapat menjadi materi yang memperkuat identitas dan kecintaan terhadap budaya lokal.
“Di era digital seperti sekarang, budaya tutur sebagai bagian dari kearifan lokal perlu terus dilestarikan,” pungkasnya.
Ranty berharap lomba ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para peserta, tetapi juga menjadi pemantik semangat untuk terus membaca, menulis, dan mengembangkan potensi diri melalui kegiatan literasi.