Gunung Gede Pangrango Alami Peningkatan Aktivitas, Pendakian Ditutup Sementara

Gunung Gede Pangrango. (Foto: Istimewa).

Sukabumi | Matanusa.net – Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango resmi ditutup sementara mulai 3 hingga 7 April 2025. Penutupan ini dilakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) sebagai langkah antisipasi menyusul peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat, terutama yang berada di sekitar kawasan gunung. “Kami terus berkoordinasi dengan Badan Geologi dan instansi terkait untuk memantau situasi. Meskipun saat ini status Gunung Gede Pangrango masih berada di level I (normal), peningkatan gempa vulkanik dalam bisa menjadi pertanda adanya perubahan tekanan di dalam gunung,” jelasnya, pada Kamis (3/4).

Deden mengimbau masyarakat untuk menjauhi area sekitar Kawah Wadon dalam radius 600 meter guna menghindari risiko paparan gas vulkanik atau letusan freatik yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Selain itu, para pendaki yang telah merencanakan perjalanan diminta mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan mereka.

“Kami mengingatkan warga agar tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi. Semua perkembangan terkait aktivitas Gunung Gede Pangrango akan selalu kami sampaikan melalui sumber resmi,” tambahnya.

Di sisi lain, Humas BBTNGGP, Agus Deni, mengungkapkan bahwa jalur pendakian sebelumnya telah ditutup selama tiga bulan dan seharusnya kembali dibuka pada 3 April 2025. Namun, peningkatan aktivitas vulkanik membuat penutupan harus diperpanjang hingga 7 April 2025,” pungkasnya.

“Keputusan ini berdasarkan rekomendasi dari Badan Geologi guna menghindari risiko yang tidak diinginkan. Kami berharap para pendaki dan masyarakat memahami serta menaati kebijakan ini demi keselamatan bersama,” kata Agus Deni di Cianjur, Rabu (2/4/2025), seperti dikutip dari Antara.

Dengan situasi yang masih dinamis, masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan terkini melalui informasi resmi dan tidak melakukan aktivitas berisiko di sekitar gunung hingga situasi dinyatakan aman.

Pos terkait