GEOFEST 2025 Resmi Dibuka: Dispar Sukabumi Dorong Geowisata Berkelanjutan

Foto: Dok. Dinas Pariwisata Sukabumi.

Sukabumi, Matanusa.net – Gelaran GEOFEST 2025 resmi dimulai dengan acara soft opening yang dikemas dalam format talkshow interaktif bertajuk “Jejak Geowisata untuk Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan”. Acara yang berlangsung di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, pada Kamis (20/3) menjadi bukti nyata komitmen Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi dalam mengembangkan sektor geowisata yang berbasis konservasi, edukasi, serta pemberdayaan masyarakat lokal.

Dukungan Penuh dari Dinas Pariwisata

Soft opening ini dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai organisasi pemuda, komunitas pariwisata, serta pegiat lingkungan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan pariwisata dan lingkungan, antara lain:

* Abdul Syahid MF, S.Pd, M.Par – Ketua Geopark Youth Forum, yang menyoroti peran generasi muda dalam menjaga ekosistem geowisata.

* KH Mustain Zainury – PCNU Kabupaten Sukabumi, yang membahas Fiqih Lingkungan sebagai konsep spiritual dalam pengelolaan alam.

* Sendi Apriadi, S.STP, M.Si – Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, yang menegaskan strategi pemerintah dalam mengembangkan geowisata berbasis komunitas.

Dalam pemaparannya, Sendi Apriadi menekankan bahwa keberhasilan geowisata tidak hanya diukur dari jumlah wisatawan, tetapi juga dari dampak positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

“GEOFEST 2025 bukan hanya sebuah festival, tetapi gerakan bersama untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Kami dari Dinas Pariwisata siap mendukung setiap inisiatif yang berkontribusi terhadap konservasi dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu,” ujarnya.

Geowisata sebagai Masa Depan Pariwisata Sukabumi

Acara ini juga menghadirkan Aat Suwanto, Ketua Harian BP CPUGGp, yang dalam keynote speech-nya menekankan bahwa keseimbangan antara konservasi alam dan pertumbuhan ekonomi harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan geowisata.

Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang telah diakui UNESCO menjadi potensi besar bagi Sukabumi untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis geologi, budaya, dan ekowisata. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda serta pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian kawasan ini.

“Geowisata bukan hanya tentang keindahan alam, tetapi juga bagaimana kita bisa mengelola dan melestarikannya untuk generasi mendatang. Kolaborasi lintas sektor adalah kunci agar Geopark Ciletuh-Palabuhanratu terus menjadi ikon pariwisata dunia,” kata Aat Suwanto.

Tagline “Muda, Peduli, Inovatif” sebagai Semangat Baru

GEOFEST 2025 mengusung tagline “Muda, Peduli, Inovatif untuk Mewujudkan Sukabumi Mubarokah”, yang mencerminkan semangat generasi muda dalam membangun pariwisata yang lebih bertanggung jawab. Festival ini diharapkan menjadi wadah inspiratif bagi komunitas lokal untuk menciptakan inovasi dalam industri pariwisata yang berbasis konservasi dan budaya.

Melalui rangkaian acara yang edukatif dan inspiratif, Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi berharap GEOFEST 2025 dapat menjadi momentum untuk memperkuat pariwisata berbasis geowisata dan memperkenalkan Sukabumi sebagai destinasi unggulan di tingkat nasional maupun internasional.

Menuju Festival Geowisata Terbesar di Sukabumi

Soft opening ini hanyalah awal dari rangkaian kegiatan GEOFEST 2025 yang akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Berbagai acara seperti ekspedisi geowisata, workshop kreatif, kompetisi dokumenter, dan festival budaya akan menjadi bagian dari agenda besar ini.

Dengan dukungan dari pemerintah daerah, komunitas pariwisata, serta masyarakat, GEOFEST 2025 diharapkan mampu menciptakan dampak jangka panjang dalam pengelolaan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Pos terkait