Matanusa, Sukabumi – Keberadaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) di Kabupaten Sukabumi telah menjadi penyelamat di tengah berbagai bencana alam yang melanda wilayah tersebut. Mulai dari banjir, longsor, hingga angin kencang yang terjadi pada Desember 2024, CPPD terbukti mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terdampak dengan cepat dan efektif.
“Pada 4 Desember 2024, intensitas hujan yang tinggi memicu sejumlah bencana seperti banjir, pergerakan tanah, dan longsor. Bupati Sukabumi menetapkan status tanggap darurat melalui Keputusan Bupati Nomor 300.2.1/Kep 930-BPBD/2024,” kata Mirna Puspitasari, S.TP, MP, Kepala Bidang Diversifikasi dan Ketahanan Pangan (DKP) Masyarakat, pada Rabu (15/01).
Bencana tersebut merusak puluhan wilayah di Kabupaten Sukabumi, termasuk Ciemas, Sukaraja, Cisolok, Cikakak, dan Warungkiara. Ribuan warga terisolasi, namun berkat cadangan pangan yang dikelola pemerintah daerah, bantuan cepat tersalurkan.
“41 Ton Beras Tersalurkan untuk Ribuan Warga”
Dalam situasi darurat ini, pemerintah menyalurkan 41.573 kilogram beras CPPD kepada 4.389 kepala keluarga atau 14.129 jiwa di delapan kecamatan. Tidak hanya itu, bantuan dari Badan Pangan Nasional pun datang untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah lain.
“Sebanyak 16.887 kilogram Cadangan Beras Pemerintah (CBP) juga telah dialokasikan untuk 22.516 jiwa di 25 kecamatan terdampak bencana,” tambah Mirna.
Dana Desa Jadi Kunci Cadangan Pangan di Tingkat Lokal
Selain CPPD di tingkat kabupaten, cadangan pangan desa juga berperan penting dalam menghadapi bencana. Pemerintah desa didorong untuk mengalokasikan Dana Desa sebagai bentuk pertolongan pertama bagi warga terdampak.
“Dengan alokasi Dana Desa untuk cadangan pangan, desa dapat memberikan respons cepat ketika terjadi bencana. Ini sangat penting mengingat Kabupaten Sukabumi memiliki potensi bencana yang tinggi,” tegas Mirna.
CPPD tidak hanya berfungsi untuk situasi bencana, tetapi juga untuk mencegah kerawanan pangan. Keberadaan cadangan ini menjadi prioritas utama dalam memastikan ketahanan pangan masyarakat tetap terjaga meski di tengah krisis.
“Bencana memang tidak bisa diprediksi, tapi dengan adanya cadangan pangan yang memadai, kita bisa memastikan masyarakat tetap aman dari ancaman kelaparan,” pungkas Mirna.