Matanusa, Sukabumi – LSM Dampit Peduli Lingkungan Jurang Rimba Gunung (Dampal Jurig) kembali melaksanakan bakti sosial untuk membantu korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Sukabumi Selatan. Kegiatan tahap III ini menyasar beberapa desa yang terisolasi dan terdampak parah, seperti Desa Pabuaran di Kecamatan Pabuaran, Desa Bantar Agung di Kecamatan Jampang Tengah, dan Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, peda Sabtu 7 Desember 2024.
Kondisi Wilayah Terdampak
Bencana banjir dan longsor telah melumpuhkan aktivitas warga di lebih dari 20 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Wilayah terdampak parah mencakup pelosok-pelosok desa, seperti Desa Pabuaran dan Desa Bantar Agung, yang rumah-rumahnya terendam air setinggi dada orang dewasa. Warga terpaksa mengungsi ke tempat aman, seperti dataran tinggi, masjid, sekolah, puskesmas, atau rumah kerabat, sambil menunggu air surut.
Kondisi pengungsian masih jauh dari kata ideal. Banyak pengungsi bertahan di tenda darurat dengan fasilitas seadanya. Hujan yang masih terus mengguyur menimbulkan kekhawatiran adanya banjir susulan, sehingga warga belum berani kembali ke rumah masing-masing.
Bantuan yang Disalurkan
Ketua Umum LSM Dampal Jurig, Irvan Azis, menjelaskan bahwa bantuan tahap III difokuskan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi. Bantuan yang disalurkan meliputi:
- Sembako: Mie instan, makanan siap saji, gula, kopi, dan susu.
Kebutuhan Bayi: Makanan bayi, popok sekali pakai, dan susu formula. - Pakaian dan Perlengkapan Ibadah: Baju layak pakai, sarung, mukena.
- Obat-obatan: Berbagai kebutuhan medis untuk mencegah penyakit di pengungsian.
- Lain-lain: Minuman, selimut, dan perlengkapan dasar lainnya.
Bantuan didistribusikan langsung ke posko-posko pengungsian di kantor desa, kecamatan, puskesmas, dan sarana umum lainnya di lima kecamatan, yakni Kecamatan Pabuaran, Jampang Tengah, Lengkong, Tegal Buleud, dan Nyalindung.
Ajak Masyarakat untuk Bersolidaritas
Dalam keterangannya, Irvan Azis mengimbau seluruh lapisan masyarakat, baik individu maupun organisasi, untuk turut membantu korban bencana. “Bencana ini adalah salah satu yang terparah dalam 20 tahun terakhir. Banyak lokasi terdampak yang belum menerima bantuan karena keterbatasan akses dan jumlah korban yang sangat besar,” jelasnya saat di mintai keterangan melalui via whatsApp, pada Minggu (8/12/24) pagi.
Menurut Irvan, kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi mencakup sembako, obat-obatan, selimut, tenda, perlengkapan sekolah, hingga makanan bayi. “Harta benda warga habis tersapu banjir bandang, sehingga mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita untuk bertahan hidup dan memulai kembali kehidupan mereka,” tambahnya.
Tantangan di Lapangan
Distribusi bantuan bukan tanpa tantangan. Banyak lokasi yang sulit dijangkau akibat akses jalan yang terputus oleh longsor atau genangan air. Selain itu, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam memenuhi seluruh kebutuhan korban.
“Kami menyalurkan bantuan sesuai kemampuan kas yang ada. Semoga upaya kecil kami ini dapat menginspirasi pihak lain untuk ikut serta membantu, karena kebersamaan kita yang akan meringankan beban para korban,” kata Irvan.
Harapan untuk Pemulihan
Bantuan yang disalurkan LSM Dampal Jurig diharapkan dapat meringankan penderitaan para korban dan membantu mereka bertahan hingga kondisi membaik. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan para korban dapat segera memulihkan kehidupan mereka,” pungkas Irvan dengan rasa haru.
Dengan upaya gotong-royong, diharapkan duka para korban bencana ini dapat teratasi, dan mereka bisa kembali menjalani kehidupan normal secepat mungkin.