Kades Bako Dorong Efektivitas Program Pencegahan Stunting di Desa Kadununggal Sukabumi

Langkah Kades Bako dalam Menyokong Gerakan Pencegahan Stunting di Kalapanunggal Sukabumi. (Foto: R. Iyan Satria).

Matanusa, Sukabumi – Menindaklanjuti surat edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tanggal 22 Mei 2024 nomor: KG 02.01.III/1820/2024 tentang pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting, dilaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting di aula UPTD Puskesmas Kalapanunggal, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (05/06).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Kepala Puskesmas Kecamatan Kalapanunggal beserta staf, Camat Kalapanunggal, kepala desa di Kecamatan Kalapanunggal, perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kalapanunggal, Koordinator Daerah (KCD) KB Kalapanunggal, Ketua PKK Kecamatan Kalapanunggal, perwakilan dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kalapanunggal, serta Kepala KB Kecamatan Kalapanunggal. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai elemen masyarakat untuk mendukung program ini.

Dalam kesempatan ini, Kepala Desa Kadununggal, Mochamad Yusuf, yang akrab disapa Kades Bako, turut hadir dan memberikan pandangannya dalam rapat koordinasi gerakan stunting. Kades Bako menyatakan harapannya bahwa program intervensi pencegahan stunting ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Kalapanunggal pada umumnya dan khususnya bagi masyarakat Desa Kadununggal,” ujarnya.

“Kami sangat berharap dengan adanya koordinasi yang baik antara semua pihak terkait, program intervensi pencegahan stunting ini dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kalapanunggal. Khususnya, kami berharap agar masyarakat Desa Kadununggal dapat merasakan dampak positif dari program ini,” tegas Kades Bako.

Gerakan intervensi serentak pencegahan stunting ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk menekan angka stunting di Indonesia, yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di negara ini. Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak,” terangnya.

Dalam acara ini, berbagai strategi dan langkah konkret dibahas, termasuk peningkatan edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, penyediaan akses makanan bergizi, serta pemantauan dan evaluasi perkembangan anak secara berkala. Semua pihak yang hadir berkomitmen untuk saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain dalam pelaksanaan program ini,” tutup Kades Bako.

Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan lembaga terkait, diharapkan program intervensi pencegahan stunting di Kecamatan Kalapanunggal dapat mencapai hasil yang maksimal, sehingga anak-anak di wilayah ini dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Pos terkait