Percepatan Penurunan Stunting Jadi Prioritas di Kota Sukabumi

Foto: Dokpim.

Matanusa, Sukabumi – Dalam upaya mengatasi masalah stunting, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Acara yang dibuka oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bertempat di Ruang Oproom Setda Kota Sukabumi pada Senin (29/4/2024). Tujuan rapat koordinasi ini adalah untuk memperkuat sinergi dan konsolidasi program di tingkat kota guna mengatasi prevalensi stunting yang masih tinggi.

Menurut Kusmana Hartadji, pentingnya memiliki data stunting yang akurat dan terintegrasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia. Meskipun Kota Sukabumi belum terbebas dari masalah stunting, terdapat penurunan angka stunting berdasarkan data terbaru,” terangnya.

Pada bulan Februari 2023, sekitar 6,28% atau 1.235 balita mengalami stunting, sedangkan pada bulan Agustus 2023, angka tersebut menurun menjadi sekitar 5,42% atau 996 balita. Data juga menunjukkan penurunan jumlah keluarga berisiko stunting dari 32.625 keluarga pada tahun 2022 menjadi 25.337 keluarga pada tahun 2023,” paparnya.

“Kusmana memperingatkan agar tidak terlena dengan progres tersebut dan terus berupaya meningkatkan kolaborasi untuk percepatan penurunan stunting di Kota Sukabumi,” pungkasnya.

Dengan adanya Rapat Koordinasi TPPS, diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan layanan konvergensi dalam upaya percepatan penurunan stunting di tingkat kota. Kusmana juga mengajak semua pihak untuk menjadikan program ini sebagai prioritas bersama, melibatkan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media, dan masyarakat untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang.

Pos terkait