Matanusa, Sukabumi – Kehidupan Ato (51) warga desa Cikangkung, kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi, yang tinggal di rumah tidak layak huni, mendapat sorotan ketika bantuan dari berbagai pihak mulai berdatangan, pada Senin (22/04).
Rumah Ato, yang sebelumnya terancam roboh dan telah mendapat bantuan dari Kementerian Sosial melalui sentra phalamarta serta relawan lainnya, kini mendapat perhatian lebih lanjut. Rumah yang dihuni bersama dua anaknya kini sedang dalam proses pembangunan oleh seorang donatur dari Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi.
Menurut Ato, perasaannya campur aduk antara senang dan sedih. “Ada sedih, ada bahagia, ada tangis sedih, ada tangis bahagia.” Meski sedih melihat rumahnya dirubuhkan, ia merasa bahagia karena ada yang membantu membangun rumah yang lebih layak,” ungkapnya.
Babinsa bersama Warga saling bergotong royong merobohkan Rumah Pak Ato, untuk dibangun kembali.
Ato menceritakan bahwa keinginannya untuk memperbaiki rumahnya sudah lama, namun terhambat oleh keterbatasan biaya. Selama sekitar 15 tahun, ia bersama dua anaknya tinggal dalam rumah berukuran 6×4 meter tersebut, meski selalu merasa was-was terancam ambruk terutama saat hujan turun.
Donatur yang merenovasi rumah Ato, H. Isep, mengungkapkan bahwa hatinya terketuk setelah melihat kondisi rumah Ato dalam video yang beredar. Ia pun langsung mengambil langkah untuk membantu, tanpa memikirkan biaya yang dikeluarkan. “Saya merasa tergugah hati, karena ikut prihatin juga,” katanya.
H. Isep juga berjanji untuk membantu mencarikan pekerjaan jika diperlukan oleh keluarga Ato, agar bisa menghidupi kedua anaknya yang masih membutuhkan biaya. “Saya hanya minta doa supaya saya lancar usahanya, biar sukses, supaya biar cepat menyelesaikan pembangunan tersebut,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, H. Isep juga mendorong untuk membantu warga lain yang membutuhkan, bukan hanya Ato. “Tadi juga saya ada ajakan dari pak Camat Jampangkulon bergerak mencari orang-orang yang membutuhkan, jadi jangan sampai ada anggapan kenapa warga di Ciracap dibantu, tapi warga di kecamatan sendiri di Jampangkulon dibiarkan,” tandasnya.
Rencananya, rumah baru Ato akan memiliki fasilitas yang lebih baik dan kokoh. Pembangunan tersebut menjadi titik balik bagi Ato dan keluarganya untuk hidup lebih nyaman dan aman.