Matanusa, Sukabumi – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menegaskan perlunya langkah-langkah konkret untuk mengendalikan inflasi di provinsi ini, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Rabu (06/03).
Bey Machmudin, menjelaskan bahwa pemerintah akan melibatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Tugas Pangan dalam operasi pasar untuk memonitor harga dan stok pangan. Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Operasi Pasar Murah Bersubsidi juga akan ditingkatkan guna menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pemerintah daerah akan memastikan ketersediaan pangan melibatkan BUMD dan BUMDES, serta melakukan penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta Bantuan Sosial Pangan/Sembako,” tambahnya.
Untuk menjaga keberlangsungan program ini, pemerintah daerah diwajibkan memenuhi Standar Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dan Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) dapat digunakan selektif untuk mendukung stabilisasi harga pangan.
Di samping itu, pemerintah Jawa Barat juga fokus pada perluasan digitalisasi. Optimalisasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) dan transaksi non tunai diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kampanye dan edukasi mengenai manfaat transaksi keuangan digital serta digitalisasi transaksi keuangan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi bagian dari upaya pemerintah.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan inflasi dapat dikendalikan sambil mendorong perluasan digitalisasi, dengan sinergi dan peran aktif dari semua pihak menjadi kunci utama untuk mencapai stabilitas ekonomi di Jawa Barat.