Matanusa, Jakarta – Penduduk di sekitar Jalan Pantura Kudus-Demak harus kembali menghadapi tantangan serius karena jalan tersebut kembali lumpuh akibat banjir. Kejadian ini terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, pada Minggu (17/03) dini hari.
Meskipun banjir tidak meningkat dengan cepat karena jebolnya tanggul tidak terjadi secara tiba-tiba, namun sejumlah warga berhasil menyelamatkan diri dan harta benda mereka. Sepanjang 200 meter dari gapura Selamat Datang Kabupaten Demak, tidak ada kendaraan yang terjebak seperti pada banjir sebelumnya, karena banyak truk memilih untuk mencari rute alternatif setelah mendengar berita tentang jebolnya tanggul Norowito Karanganyar.
Meski demikian, beberapa warga menyatakan bahwa banjir kali ini lebih parah ketinggiannya dibandingkan dengan banjir sebelumnya. “Kalau kedalaman banjir, ini yang lebih parah mas. Cuma untungnya, tidak langsung jebol, tapi sedikit demi sedikit, jadi warga bisa bersiap,” kata Andi, seorang warga Dukuh Norowito.
“Andi dan keluarganya berhasil menyelamatkan sejumlah surat berharga dan barang penting, namun sayangnya beberapa tetangganya masih terlambat dievakuasi karena keluar terlambat dari desa. “Masih ada yang di sana tadi pas sahur, dan air langsung deras mengalir,” ungkapnya.
Ini bukanlah kali pertama Jalan Pantura Kudus-Demak lumpuh akibat banjir. Pada bulan Februari lalu, kejadian serupa juga terjadi di mana air memenuhi jalan dengan cepat karena jebolnya dua tanggul, yakni di Karanganyar dan Norowito.