Siswa PAUD Dalam Pembelajaran Di Masa Pandemi

Tampak gambar, siswa-siswi PAUD. 

BEKASI matanusa.net – 


Pembelajaran dimasa pandemi kali ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi para siswa maupun orang tua, Berbagai metode mungkin dilakukan oleh tenaga pengajar dalam kegiatan belajar mengajar saat ini. 

Pembelajaran online saat ini masih menjadi pertimbangan di tengah melonjaknya kembali kasus COVID-19 saat itu, kendati demikian, pembelajaran offline juga pernah dicoba untuk dilakukan dalam pelaksanaannya, sedangkan untuk pembelajaran offline dapat dilakukan dengan mengikuti aturan yang ketat, seperti hal nya, wajib memakai masker, mencuci tangan dan mengecek suhu sebelum masuk ruangan sekolah, serta mengurangi kapasitas siswa dalam satu kelasnya. 

Kekhawatiran apabila sekolah terus dilakukan secara online adalah siswa sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan cenderung bosan dalam kegiatan yang dilakukan secara online. Adapun dampak yang timbul seperti anak yang cenderung pendiam dan kurangnya percaya diri.

Berbagai tantangan dihadapi selama pembelajaran online, baik itu sebagai tenaga pengajar maupun orang tua siswa. Orang tua harus menghadapi suasana hati anak yang berubah-ubah, tantangan lainnya adalah orang tua yang bekerja, sehingga tidak bisa mendampingi anak dalam proses belajar secara langsung.

Guru PAUD Permata Ilmu Widia, menyampaikan, bahwa sekolah offline sangat dianjurkan pada tingkat PAUD, karena anak usia dini merupakan masa di mana seorang anak menemukan hal baru yang ada dalam dirinya. 

Dengan sekolah offline, anak dapat bersosialisasi dan bermain dengan teman sebaya, dapat berkreasi dan dapat melakukan hal baru dari segi fisik maupun motorik, karena anak dapat berkembang lebih baik dengan melihat contoh dari lingkungan sekitar, kata Widia, Senin (7/3/22). 

Lebih lanjut, dalam kegiatan sekolah offline harus dilakukan oleh siswa PAUD, agar anak dapat lebih aktif dalam berkegiatan serta bersosialisasi, karena penting untuk perkembangan anak usia dini, dengan bertemu secara langsung, baik tenaga pengajar maupun siswa bisa mengetahui bagaimana karakteristik dan kegiatan didunia luar. Ternyata banyak hal-hal baru yang sangat berpengaruh terhadap anak apabila sekolah offline dilakukan, Ucapnya. 

Masih dikatakan Widia, semoga kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara sepenuhnya secara langsung di sekolah, agar anak bisa lebih semangat saat bertemu dengan teman sebaya didalam kelas. 

Seperti kita ketahui, melewati masa pandemi bukanlah hal yang mudah bagi berbagai kalangan, banyak resiko dan pertimbangan dalam menghadapi suatu hal, Harapannya, dengan disiplin protokol kesehatan maka kegiatan sekolah tatap muka dapat terlaksanakan, terlebih lagi sekolah tatap muka sangat dibutuhkan bagi siswa PAUD, karena untuk anak usia dini merupakan masa di mana perkembangan anak dengan menemukan dan melakukan banyak hal baru, pungkasnya. 

Kontributor : Nazma Nazhifa Athaya (Mahasiswi IPB) 

Redaktur : D2

Print Friendly and PDF

BERITA INFORMASI RAKYAT