Akibat Angin Kencang, Atap Rumah Warga Di Bekasi Berterbangan


BEKASI matanusa.net –


Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini menyebabkan kerusakan dibeberapa wilayah, di Indonesia. Dilansir pada bulan lalu BMKG memperingatkan perihal cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi hingga akhir Februari atau awal Maret 2022, termasuk angin kencang yang terjadi pada sejumlah wilayah di Banten dan Jabodetabek pada Sabtu siang (5/3/2022). 

Akibat cuaca ekstrem mengakibatkan Angin kencang menerjang wilayah RT 14, RW 25 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, salah satu atap rumah warga bertebangan dan mengalami kerusakan akibat angin kencang. Dalam kejadian tidak ada korban jiwa atau luka-luka, namun tiga atap rumah warga mengalami kerusakan yang lumayan parah.

“Cuma gerimis doang, nah saya ngeliat awan dari sana, bukan disini, disana bergerak gitu, kok kayak awannya muter item gelap bgt gitu, ucap Sandini warga RT 14 Kaliabang Bekasi, (5/3/22).

Peristiwa itu juga membuat warga setempat panik dan berlarian keluar rumah untuk mengetahui asal bunyi runtuhan tersebut. 

“Pada keluar, pada panik, melihat atap sudah nancep, kata sebelah rumah orang yang atapnya terbang, suara apa mi, tanya nya, noh pindah saya bilang gentingnya, oh pantesan bunyi gubrak katanya (warga) tutur Sandini. 

“Hanya kontrakan yang disitu, di dalem itu kan pada kedengeran, pada lari ke kontrakan saya ngikut ngungsi, sampai gemeter juga orang kenceng banget sih, prakk (bunyinya)” tambah Sandini.  

Serupa, Mila, salah satu warga yang atap rumahnya mengalami kerusakan, ketika  itu mengaku tengah berada di dalam rumah, dirinya sampai terkejut mendengar bunyi reruntuhan di atas rumahnya, ia bersama anggota keluarganya berlarian keluar rumah untuk mengetahui apa yang terjadi. 

 “Karna didalem, jadi tidak terlalu berasa, Tetiba angin kenceng, punya tetangga nih jaringannya terbang terus ke atap rumah ini, terus langsung terbang menghantam atas rumah. Makanya kaget, itu suara apa , dan langsung pada keluar, ungkap Mila.

Beruntungnya, reruntuhan dari atap tersebut tidak jebol sampai kedalam rumah Mila, Sama halnya dengan Mila, atap rumah tetangganya juga ikut tertimpa.

“Bolong sedikit, antar perbatasan kamar saya sama kontrakan sebelah nomor 1.” kata Mila kini, ketiga atap rumah tersebut sedang dalam perbaikan. Sementara itu, Mila dan keluarga terpaksa mengungsi ke rumah ibunya sampai kondisi atap kembali normal. 

Untuk diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memberi penjelasan angin kencang yang menyisir wilayah Jabodetabek dan sekitarnya berasal dari awan Cumulonimbus yang awalnya bergerak dari Samudera Hindia Barat ke arah timur. 

“Angin kencang dengan kecepatan lebih dari 25 knot ini berasal dari embusan angin dari dalam awan Cumulonimbus yang awalnya bergerak dari Samudera Hinida Barat ke arah timur, hingga akhirnya memasuki wilayah Jabodetabek,” jelas BMKG dalam akun resmi instagram @infobmkg Minggu, (6/3) 
 
Awan tersebut sejajar membentuk pola garis lurus. Garis tersebut membentang dari utara-selatan dan bergerak memasuki daerah Banten, dan Jabodetabek hingga Jawa Barat.  

“Dampak yang timbul berupa hujan ringan, sedang, hingga lebat, dan disertai angin kencang dan kilat atau petir dengan durasi singkat pada daerah yang dilaluinya,” terang BMKG. 

Dilansir dari antaranews.com, BMKG menghimbau agar hal ini menjadi perhatian masyarakat sebab dalam periode Maret – April merupakan periode peralihan musim di Indonesia.  
Penulis dan editor : Rizka Mutezah (Mahasiswi IPB)

Redaktur : D2