Matanusa, Sukabumi – Festival Pencak Silat Bupati Cup 2 yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah resmi ditutup oleh Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami, di GOR Venue Tinju Pelabuhan, pada Minggu (8/9/2024). Acara ini menjadi ajang unjuk kemampuan para pesilat berbakat dari berbagai paguron.
Pesilat terbaik pertama berhasil diraih oleh Nanda dari Paguron Kijang Kencana, sementara posisi kedua disabet oleh Fadli dari Paguron Sabda Sunda. Dalam klasemen juara umum, Paguron Sukabumian Kujang Kencana keluar sebagai juara umum pertama, disusul oleh Paguron Sanggar Sunda di posisi kedua, dan Paguron Mandaraga di peringkat ketiga.
Dalam sambutannya, Bupati Marwan Hamami menyatakan bahwa para pendekar silat yang berhasil meraih prestasi di Festival Pencak Silat Bupati Cup 2024 harus menjadi inspirasi bagi seluruh atlet. Ia berharap agar seni bela diri pencak silat dapat terus berkembang hingga ke ajang internasional, termasuk Olimpiade.
“Festival ini merupakan wadah pencarian bibit atlet, oleh karena itu pemerintah daerah akan terus memfasilitasi penjaringan atlet di berbagai bidang,” jelas Marwan.
Ia juga menegaskan bahwa ajang pertunjukan seni bela diri seperti ini harus terus dikembangkan untuk melestarikan budaya bangsa di era modernisasi. Menurutnya, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sukabumi harus memainkan peran penting dalam mewujudkan hal ini, dengan melaksanakan pemusatan latihan jangka panjang, serta menyelenggarakan lebih banyak kompetisi.
“Warisan budaya ini harus dijaga dari ancaman gadget. IPSI harus menjadi garda terdepan dalam memajukan pencak silat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati mengingatkan bahwa pencak silat telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia asal Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk terus melestarikan seni bela diri ini.
“Budaya ini menjadi pondasi dalam mengembangkan segala potensi yang dianugerahkan untuk Sukabumi,” pungkasnya.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga simbol kuatnya komitmen Kabupaten Sukabumi dalam melestarikan dan mengembangkan pencak silat sebagai warisan budaya.