Disbudpora Sukabumi Perkuat Peran Perempuan Lewat Budaya dan Kepemudaan di P2WKSS, Tekankan Pengembangan Karakter dan Kreativitas

Foto: Dok. Disbudpora Kabupaten Sukabumi.

Sukabumi | Matanusa.net – Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengikuti penilaian Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 secara virtual. Kegiatan berlangsung di Aula Utama Pendopo Sukabumi, dipimpin Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas dan didampingi Sekretaris Daerah, H. Ade Suryaman, SH., MM., pada Selasa (02/12/2025).

Dalam pelaksanaan program tahun ini, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi, tampil sebagai salah satu figur penting yang berperan besar dalam penguatan kapasitas perempuan melalui pendekatan budaya, kepemudaan, dan pengembangan kreativitas.

Yudi menegaskan bahwa peran budaya dan pemuda sangat relevan dalam meningkatkan kualitas perempuan di masyarakat.
“Pengembangan karakter, kreativitas, dan pelestarian budaya lokal adalah fondasi yang memperkuat peran perempuan dalam keluarga dan lingkungan. Disbudpora berkomitmen mendukung peningkatan soft skill, keterampilan seni, serta ruang ekspresi bagi perempuan di lokus P2WKSS,” ujarnya.

Beliau juga menambahkan bahwa melalui kegiatan kepemudaan dan seni budaya, perempuan dapat lebih percaya diri untuk berpartisipasi dalam berbagai program pembangunan desa maupun kegiatan pemberdayaan lainnya.

Sebelumnya, Sekda menjelaskan bahwa pemilihan Gunungguruh sebagai lokasi P2WKSS telah melalui seleksi ketat sejak November 2024 hingga penetapannya dalam Keputusan Bupati (Kepbup). Pelaksanaan program ini mengedepankan kolaborasi Pentahelix yang melibatkan pendidikan, perbankan, komunitas budaya, dan organisasi masyarakat.

Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas menyampaikan apresiasi kepada seluruh perangkat daerah yang mendukung program ini, termasuk Disbudpora yang dianggap memiliki peran strategis dalam pembangunan karakter masyarakat. Menurutnya, Kampung Ciburial dan Cikarang dipilih sebagai lokus karena memiliki potensi budaya, SDM, serta kebutuhan pembangunan yang signifikan.

“Melalui pentahelix, program ini tidak hanya berhenti pada seremonial, tetapi harus memberikan dampak nyata terhadap peningkatan peran perempuan dan lingkungan sekitar,” tegasnya.

Wabup Andreas berharap penilaian akhir dari Provinsi Jawa Barat dapat membawa hasil terbaik dan memperkuat semangat pembangunan berkelanjutan menuju Kabupaten Sukabumi yang Maju, Unggul, Berbudaya, dan Berkah.

Pos terkait