Sukabumi Kota | Matanusa.net – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Novian Restiadi, menghadiri Rapat Koordinasi Kepala Daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bertema “Sinergi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, pada Kamis (13/11/2025) di Hall 3 Ground Floor, ICE BSD City, Tangerang.
Rakor tersebut diikuti oleh ratusan kepala daerah dari seluruh Indonesia—mulai dari gubernur, wali kota, bupati, hingga jajaran dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota—dalam rangka mendukung pelaksanaan Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026.
Dalam keterangannya, Bobby Maulana menilai bahwa program revitalisasi dan digitalisasi satuan pendidikan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda yang harus adaptif terhadap perkembangan dunia digital.
“Program ini sangat bagus sekali sebagai upaya strategis peningkatan kualitas SDM, terutama generasi muda agar tidak hanya memahami penggunaan teknologi seperti smartphone, tetapi juga mampu berinovasi dan berpikir kritis menghadapi tantangan era digital,” ujar Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen penuh dalam mengawal implementasi program tersebut melalui dukungan sarana prasarana, pelatihan bagi tenaga pendidik, serta kolaborasi dengan dunia usaha, perguruan tinggi, dan komunitas digital.
“Kami akan terus memberikan dukungan pelatihan kepada pelajar, dan memperkuat kolaborasi lintas sektor agar transformasi digital di satuan pendidikan berjalan efektif,” tambahnya.
Dalam program revitalisasi pendidikan tahun 2026, Kota Sukabumi memperoleh 30 sekolah yang direvitalisasi, mencakup jenjang PAUD, SD, SMP, dan PKBM. Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan 77 unit interactive panel digital yang akan digunakan di berbagai sekolah untuk menunjang proses pembelajaran berbasis teknologi.
“Perangkat ini berupa layar interaktif besar yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Guru yang sudah dilatih akan membimbing siswa agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan berbasis teknologi,” jelas Bobby.
Bobby juga menekankan bahwa digitalisasi pendidikan bukan sekadar proyek teknologi, tetapi merupakan langkah untuk membentuk karakter generasi muda yang siap menghadapi masa depan.
“Digitalisasi bukan hanya soal perangkat, tapi tentang kesiapan mental dan kemampuan beradaptasi. Di masa depan kita akan berhadapan bukan hanya dengan manusia, tapi juga dengan sistem dan teknologi berbasis kecerdasan buatan. Karena itu, penguasaan teknologi harus dimulai sejak dini,” ungkapnya.
Ia pun berharap agar Kota Sukabumi dapat terus memperoleh dukungan dari pemerintah pusat, baik dalam bentuk sarana pembelajaran digital maupun revitalisasi fasilitas sekolah.
“Harapannya bantuan bisa terus ditambah, sehingga nanti bisa ada satu panel digital di setiap kelas, laboratorium yang lebih lengkap, serta lingkungan belajar yang lebih nyaman dan modern,” harap Bobby.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam sambutannya menegaskan pentingnya dukungan kepala daerah dalam menyukseskan program revitalisasi dan digitalisasi pendidikan tahun 2026.
“Kami mengundang para kepala daerah untuk menyampaikan masukan dan usulan agar pelaksanaan revitalisasi dan digitalisasi pembelajaran dapat berjalan sebaik-baiknya. Dukungan kepala daerah menjadi kunci sukses implementasi di lapangan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, yang menilai kedua program besar Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Menteri Abdul Mu’ti sejalan dengan prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, yakni peningkatan kualitas pendidikan dan pemerataan pembangunan daerah,” pungkasnya.
Melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah, program digitalisasi pendidikan diharapkan menjadi langkah nyata menuju sistem pendidikan nasional yang lebih maju, inklusif, dan merata di seluruh Indonesia.





