Sukabumi Kota | Matanusa.net – Pemerintah Kota Sukabumi kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bermartabat melalui penyelenggaraan Dialog Advokasi Percepatan Open Defecation Free (ODF), yang digelar di Ruang Oproom Setda Kota Sukabumi, pada Rabu (18/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, H. Bobby Maulana, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi, perwakilan dari Bappeda Provinsi Jawa Barat, serta unsur lintas sektor lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menekankan bahwa persoalan buang air besar sembarangan (BABS) bukan hanya persoalan infrastruktur, tetapi berkaitan erat dengan budaya, kesadaran kolektif, serta nilai kemanusiaan.
“Kota yang sehat bukan hanya soal jalan mulus atau bangunan megah, tetapi soal bagaimana warganya hidup bersih dan memahami pentingnya sanitasi,” ujar Bobby Maulana.
Hingga Juni 2025, capaian status ODF di Kota Sukabumi telah mencapai 90,91 persen, dengan 30 dari 33 kelurahan menyatakan diri bebas BABS. Sementara tiga kelurahan lainnya — Nyomplong, Warudoyong, dan Kebonjati — telah mendeklarasikan status ODF pada 29 April 2025 dan kini menunggu proses verifikasi.
Wakil Wali Kota juga menyampaikan bahwa tahun ini Pemkot Sukabumi telah mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi MCK umum sebagai upaya mendukung percepatan ODF dan meningkatkan akses sanitasi yang layak di masyarakat.
Dialog ini turut menghadirkan pemaparan terkait kondisi sanitasi di tiap kelurahan, strategi menuju sanitasi aman, serta peran penting Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) dalam mengintegrasikan kebijakan lintas sektor mulai dari perencanaan hingga edukasi kepada masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Sukabumi berharap tercipta langkah nyata dan sinergi antarpemangku kepentingan guna mewujudkan target 100% ODF dan memperkuat arah pembangunan menuju akses sanitasi yang adil, layak, dan berkelanjutan bagi seluruh warga kota.