Reses di Parigi, Edi Sudrajat Serap Aspirasi Pembangunan DTA Sirozul Muqtadiin: “Bukan Seremonial, Tapi Komitmen”

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PAN, Edi Sudrajat, SE., M.M., saat menggelar reses kedua tahun sidang 2025 di Kampung Parigi, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak. Kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka untuk menyerap aspirasi warga, khususnya terkait kebutuhan pembangunan sarana pendidikan agama. (Foto: Matanusa.net).

Sukabumi | Matanusa.net – Kampung Parigi, tepatnya di RT 01/01 Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, menjadi saksi antusiasme warga saat Edi Sudrajat, SE., M.M., anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), melaksanakan kegiatan Reses Kedua Tahun Sidang 2025. Kegiatan yang digelar di halaman DTA Sirozul Muqtadiin, pada Kamis (8/5/2025). Ini menjadi ajang serap aspirasi yang sangat dinanti oleh warga.

Sudah tiga periode Edi Sudrajat dipercaya masyarakat duduk di kursi parlemen Sukabumi. Tak heran jika dalam kesempatan reses ini, kehadirannya disambut hangat oleh masyarakat yang berharap besar terhadap sosok yang dikenal dekat dengan warga ini.

“Reses bukan sekadar kegiatan formal. Ini momentum untuk turun langsung ke lapangan, mendengar dengan hati, dan melihat dengan mata kepala sendiri apa yang masyarakat butuhkan,” ungkap Edi dalam sambutannya.

Warga Kampung Parigi, termasuk ibu-ibu dan anak-anak, antusias mengikuti kegiatan reses Edi Sudrajat. Dalam pertemuan ini, mereka menyampaikan aspirasi untuk pembangunan DTA Sirozul Muqtadiin agar para santri dapat belajar dalam kondisi yang lebih layak dan aman.

Dorongan Pembangunan DTA Jadi Aspirasi Utama

Salah satu aspirasi utama yang disampaikan warga adalah harapan agar DTA Sirozul Muqtadiin bisa segera dibangun dengan fasilitas yang lebih representatif. Saat ini, DTA tersebut masih menggunakan fasilitas seadanya, padahal jumlah santri terus bertambah.

“Anak-anak di sini sangat semangat belajar agama, tapi kondisi tempatnya masih jauh dari layak. Kami berharap pemerintah bisa memberikan perhatian lebih,” ujar Apih Pudin, Kepala Sekolah DTA Sirozul Muqtadiin.

Menurut Apih, pembangunan DTA sangat penting agar proses pendidikan agama dapat berlangsung secara optimal dan nyaman. Ia juga menyebutkan bahwa tanah wakaf untuk pembangunan sudah tersedia, tinggal menunggu dukungan dari pemerintah daerah dan para dermawan.

Warga Nyatakan Dukungan dan Harapan

Hal senada disampaikan oleh Ibu Ojah Atwa, salah satu warga yang mengaku terharu dengan kehadiran Edi Sudrajat di tengah masyarakat. Baginya, sosok legislator tersebut bukan sekadar hadir, tapi juga membawa harapan.

“Kami senang sekali bisa bertemu langsung dengan Pak Edi. Harapan kami, beliau bisa bantu perjuangkan pembangunan DTA ini. Anak-anak di kampung ini butuh tempat yang lebih layak untuk belajar agama,” tutur Ojah dengan suara bergetar.

Ia menambahkan, masyarakat sangat merindukan kehadiran wakil rakyat yang benar-benar peduli dan tidak hanya datang saat musim pemilu.

Apresiasi dari Pemerintah Desa

Sementara itu, Kepala Desa Sukatani, Ujang Suriyana, SE., menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen Edi Sudrajat yang selalu konsisten hadir di tengah masyarakat.

“Ini bukan kali pertama Pak Edi hadir ke Sukatani. Beliau rutin menyapa dan menyerap aspirasi warga. Itu membuat masyarakat merasa diperhatikan dan didengar,” kata Ujang.

Ia juga menilai bahwa reses seperti ini memberikan efek psikologis positif bagi masyarakat, karena mereka merasa aspirasi mereka memiliki tempat dan harapan untuk direalisasikan.

Komitmen Edi dan PAN untuk Terus Hadir

Edi Sudrajat dalam penutup sambutannya menegaskan bahwa dirinya dan PAN akan terus hadir untuk memperjuangkan suara rakyat, tak hanya dalam urusan infrastruktur tetapi juga pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

“Insya Allah, semua yang masyarakat sampaikan akan saya bawa ke DPRD dan kawal hingga terealisasi. Kami di PAN tidak hanya bergerak saat pemilu, tapi hadir setiap saat demi masyarakat,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa PAN akan terus berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, terutama mereka yang berada di pelosok.

“Momentum reses ini juga menjadi ajang membangun kembali semangat solidaritas dan gotong royong, baik di internal PAN maupun dengan masyarakat luas,” pungkasnya.

Pos terkait